Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Jatuhnya harga minyak dunia membawa dampak negatif pada perusahaan perkapalan, PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS). Maklum, perusahaan-perusahaan minyak memotong anggaran belanja modalnya, termasuk untuk menyewa kapal.
Hubungan Investor Wintermar Pek Swan Layanto bilang, strategi perusahaannya untuk menghadapi masa sulit adalah mencari pasar baru kendati masih fokus di sektor minyak dan gas (migas).
"Kami sudah mulai masuk ke beberapa negara Asia Tenggara seperti Brunei, Myanmar, dan Vietnam," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (11/3). Namun, Pek Swan mengakui, margin dari kontrak regional lebih rendah.
Apalagi Wintermar kurang optimistis terhadap kapal high tier dan memprediksi utilitasnya bakal turun. Padahal, kapal high tier memberi margin yang lebih tinggi. Sedangkan kapal mid tier dan low tier masih bisa melayani tahap produksi dan tidak terlalu terpengaruh.
Bercermin dari kondisi itu, Wintermar pun menerapkan strategi lain yaitu penghematan besar-besaran. Perusahaan memangkas belanja modalnya tahun ini sebesar 40% menjadi US$ 30 juta, yang dibiayai oleh pinjaman bank sebesar 70% dan ekuitas 30%.
Rencananya,Wintermar akan memakai belanja modal untuk membeli tiga kapal baru, yang terdiri dari dua unit anchor handling tug supply (AHTS) dan satu unit anchor handling tug (AHT). Asal tahu saja, dua unit AHTS merupakan kapal yang seharusnya datang tahun lalu. Namun Wintermar lagi-lagi menunda penerimaan dua kapal itu sampai semester II-2015 dengan harapan visibilitas proyek sudah lebih jelas.
Saat ini Wintermar sudah memiliki 77 kapal. Kalau jadwal kedatangan kapal tidak mundur lagi, berarti perusahaan bisa menguasai 80 kapal pada penghujung tahun.
Sayang, Pek Swan tidak bersedia memberi tahu target perolehan kontrak maupun kinerja Wintermar tahun ini. "Kalau situasi ini berlanjut, laba bersih bisa menurun pada akhir tahun," ujarnya. Sebagai informasi tambahan, Wintermar sudah mengantongi kontrak senilai US$ 142 juta sampai dengan Februari 2015.
Perlambatan sebenarnya sudah dirasakan oleh Wintermar sejak tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangannya, pendapatan perusahaan merosot 11,31% menjadi US$ 176,91 juta. Imbasnya, laba bersih pun anjlok 21,91% menjadi US$ 21,71 juta.
Perinciannya, pendapatan dari kapal milik naik tipis 3% menjadi US$ 110,9 juta dan pendapatan dari kapal sewa turun 30% menjadi US$ 54,6 juta. Sisanya berasal dari pendapatan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News