kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

MI asing andalkan reksadana saham


Jumat, 26 April 2013 / 09:20 WIB
MI asing andalkan reksadana saham
ILUSTRASI. Manajemen PT Catur Sentosa Adiprana Tbk meninjau produk lampu saat pembukaan Mitra10 ke-42 di Jalan Kapten Sudibyo, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (4/11/2021). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/hp.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi yang masih menjanjikan menarik manajer investasi (MI) asing untuk menggarap pasar di Indonesia. Salah satu MI asing teranyar yang mencoba masuk pasar Indonesia adalah PT Ashmore Asset Management Indonesia.

MI ini adalah anak usaha Ashmore Group yang berbasis di London, Inggris. Ashmore masuk ke Indonesia tahun lalu dengan mengambil alih saham Buana Megah Abadi, hasil pemisahan kegiatan usaha manajer investasi PT Evergreen Capital.

Roni Gandahusada, Presiden Direktur PT Ashmore Asset Management Indonesia bilang, untuk menggaet investor Indonesia, Ashmore mengandalkan dua reksadana saham pada tahap awal. Kedua produk itu bernama Ashmore Dana Ekuitas Nusantara dan Ashmore Dana Progresif Nusantara.

Ashmore Dana Ekuitas akan memutar dana kelolaan di saham-saham berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Aset dasar Ashmore Dana Progresif Nusantara adalah saham-saham berkapitalisasi menengah dan kecil. Produk ini mengincar saham-saham emiten baru.

Sektor saham yang dipilih seperti konsumsi, konstruksi dan properti. Menurut Roni, sektor-sektor tersebut masih berprospek baik lantaran pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditopang oleh konsumsi domestik. "Kedua produk tersebut telah memberikan return 11% sejak diluncurkan Februari 2013," kata Roni.

April ini, Ashmore meluncurkan reksadana anyar berjenis pendapatan tetap bernama Ashmore Dana Obligasi. "Ashmore membidik investor ritel untuk memasarkan reksadana di Indonesia," ujar Direktur Ashmore Indonesia Arief Cahyadi Wana.

Sebelumnya, anak usaha Prudential Group yakni PT Eastpring Investments Indonesia juga masuk ke Indonesia dengan mengandalkan produk reksadana saham. Salah satu produk unggulan Eastpring adalah reksadana saham alpha navigator. "Eastpring menempatkan portfolio pada saham big cap, mid cap dan small cap selama menguntungkan investor," ujar Anita Abdulkadir, Chief Marketing Investment Eastspring Investments Indonesia.

Eastpring berencana menerbitkan sejumlah reksadana anyar tahun ini. Mulai dari reksadana pendapatan tetap, pasar uang, dan campuran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×