Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) yakin mampu memenuhi target kinerja di tahun ini seiring adanya peningkatan kebutuhan digitalisasi di tengah periode pemulihan ekonomi nasional saat masa pandemi Covid-19.
Sebagai informasi, pendapatan MTDL melesat 13,9% (yoy) menjadi Rp 3,9 triliun pada kuartal I-2021. Di saat yang sama, laba bersih MTDL juga naik 29% (yoy) menjadi Rp 121,6 miliar.
Direktur Metrodata Electronics Randy Kartadinata mengatakan, pihaknya optimistis dapat mencapai target pertumbuhan pendapatan lebih dari 8% dan laba bersih lebih dari 10% hingga akhir tahun nanti.
Untuk itu, MTDL berupaya memanfaatkan momentum pengembangan digitalisasi di Indonesia yang semakin cepat. Mulai dari adanya kegiatan work from home, school from home, dan transformasi digital di berbagai perusahaan.
Baca Juga: Metrodata (MTDL) akan membagikan dividen Rp 90,85 miliar
Dari situ, MTDL terus menambah layanan dan produk dengan terus menambah mitra strategis yang jumlahnya sudah mencapai 5.200 channel parner sekaligus memiliki lebih dari 100 merek produk dan jasa teknologi informasi kelas dunia.
“MTDL telah bekerja sama dengan berbagai mitra untuk layanan cloud, artificial intelligence, IoT, data analytics, business applications, dan sebagainya,” tutur dia, Kamis (10/5).
Saat ini, MTDL juga telah membantu banyak bank di Indonesia dalam bertransformasi menuju digital banking. MTDL melalui anak usahanya, PT Mitra Integrasi Informatika (MII) turut mendukung program yang diinisiasi oleh Bank Indonesia, yaitu BI FAST yang merupakan infrastruktur sistem pembayaran ritel.
Di sini, MTDL menyediakan hardware, software, security, layanan implementasi, integrasi dengan aplikasi Bank Indonesia, serta dukungan pasca implementasi dan pelatihan untuk keperluan implementasi BI FAST sehingga diharapkan nasabah dapat melakukan transfer online atau antarbank secara real time dan dikenakan biaya yang lebih muarh dari yang tersedia saat ini.
Selain itu, baru-baru ini MTDL meluncurkan platform virtual 360° yang disebut Nexworld° melalui anak usahanya, PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI). Nexworld° akan menjadi pusat tempat berkumpulnya global ICT principal, channel partner (dealer), end-user dan business partner, dan karyawan secara virtual yang dibuka nonstop selama 365 hari. “Alhasil, semua kegiatan ada dalam genggaman sarana digital tanpa dibatasi ruang dan waktu,” imbuh Randy.
MTDL pun memperkuat bisnis distribusi hardware seperti notebook, PC, dan smartphone. Potensi segmen bisnis ini untuk menjadi pendorong pertumbuhan kinerja MTDL sangat besar berhubung di masa pandemi Covid-19 banyak masyarakat yang menjalani work from home dan school from home sehingga kebutuhan hardware tadi cukup besar.
Terbukti, manajemen MTDL menyebut, penjualan di unit bisnis distribusi smartphone meningkat hingga 93% pada kuartal I-2021 bila dibandingkan kuartal I-2020.
“Meski masih ada hambatan dari sisi suplai karena kelangkaan chip sebagai bahan baku produk TIK secara global, namun tahun ini kondisinya sudah lebih baik daripada tahun sebelumnya,” kata Randy.
Tak hanya itu, MTDL dengan 8 pilar solusi Metrodata juga mendukung kebutuhan seperti layanan solusi Cloud Service, Big Data & Analytics, Security, Hybrid IT Infrastructure, Business Application, Digital Business Platform, Consulting & Advisory Services, dan Managed Services.
Lebih lanjut, Randy bilang, di tahun ini belanja modal atau capital expenditure (capex) MTDL disiapkan sekitar Rp 40 miliar. Rencananya, dana tersebut digunakan untuk rencana investasi gudang di daerah luar Jabodetabek dan upgrade perlengkapan TIK. Ia juga memastikan, berdasarkan penyesuaian PSAK sejak 2020, maka dana peralatan TIK yang dibeli untuk disewakan kembali tidak termasuk dalam capex.
“Namun, di luar itu kami tetap mengalokasikan dana sekitar Rp 200 miliar untuk IT Equipment leased,” imbuh dia.
Selanjutnya: Laba Metrodata Electronics (MTDL) melonjak 29% di kuartal pertama, ini sebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News