Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) baru saja melakukan ground breaking proyeknya di Cileungsi, Metropolitan Mall Cileungsi. Manajemen berharap, proyek ini bisa mendatangkan pendapatan berulang atau recurring income yang lebih kuat di masa mendatang.
Presiden Direktur MTLA, Nanda Widya dalam keterangan resminya, Kamis (21/8) menjelaskan, proyek tersebut dibangun di atas lahan seluas 25.000 m2 dengan total luas bangunan 49.080 m2 dan total area bersih yang dapat disewakan sekitar 25.000 m2.
Dia mengklaim, animo para tenant untuk mengisi ruang yang disewakan terbilang tinggi. Hal ini bisa dilihat tinggi dari penandatangan surat minat yang sudah mencapai 70% dari total ruang yang disewakan. Beberapa perusahaan pemegang merek ternama juga telah menyatakan minatnya untuk bergabung.
"Jadi, kami optimistis target okupansi 90% dapat tercapai saat mal tersebut dibuka," tandas Nanda.
Metropolitan Mall Cileungsi akan diisi oleh beragam tenan seperti department store, supermarket, bioskop, hiburan untuk keluarga, food court dan restoran luar ruang, sehingga konsumen dapat menikmati pengalaman berbelanja yang baru di Metropolitan Mall Cileungsi. Nilai investasi atas proyek ini diperkirakan menelan biaya Rp 200 miliar.
Perlu diketahui, MTLA tengah berupaya memperbesar porsi recurring income. Melalui proyek-proyek komersial, MTLA berharap porsi pendapatan berulangnya terangkat menjadi 40% dalam tiga tahun ke depan.
Saat ini, pendapatan berulang perusahaan itu telah meningkat menjadi 35% berkat pengoperasian Grand Metropolitan Mall, dari sebelumnya hanya 29%-30%. Selain mal, pendapatan berulang juga disumbang divisi hotel.
Pada semester II-2014, MTLA juga akan mulai membangun hotelnya kelima, yakni Metland Hotel Lampung. Sejatinya, MTLA juga tengah menyiapkan proyek Metland West City, yang membentang di atas lahan seluas 60 ha di Puri, Jakarta Barat. Namun, manajemen belum bisa memastikan kapan proyek di Puri bisa mulai bergulir lantaran proses due diligence dengan calon investor belum rampung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
