kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,95   3,20   0.36%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski rupiah bukan yang terburuk di kawasan, intervensi tetap dibutuhkan


Selasa, 08 Mei 2018 / 17:04 WIB
Meski rupiah bukan yang terburuk di kawasan, intervensi tetap dibutuhkan
ILUSTRASI. Uang rupiah


Reporter: Dimas Andi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah kembali melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Selasa (8/5). Di pasar spot, rupiah terkoreksi 0,36% menjadi Rp 14.052 per dollar AS. Adapun kurs tengah rupiah Bank Indonesia terdepresiasi 0,57% menjadi Rp 14.036 per dollar AS.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri menjelaskan, sentimen utama yang membuat rupiah melemah masih berasal dari peningkatan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS. Ini mengingat pelaku pasar khawatir The Federal Reserves akan menaikan suku bunga acuan AS lebih dari dua kali di sisa tahun ini.

Di samping itu, pelemahan rupiah juga didorong oleh efek pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2018 yang kurang sesuai ekspektasi. Sebagai info, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 5,06% di kuartal pertama kemarin atau lebih rendah dari prediksi pelaku pasar di level 5,19%.

“Kalau nantinya data inflasi AS berhasil melebihi target The Fed, besar kemungkinan rupiah akan kembali tertekan,” tambah Reny.

Dia menambahkan, tingkat pelemahan nilai tukar rupiah sebenarnya bukan yang terburuk di kawasan regional. Namun, karena sudah menembus batas psikologisnya di level Rp 14.000, ia bilang bahwa intervensi dalam bentuk apapun dari pemerintah masih sangat dibutuhkan agar rupiah kembali stabil.

Reny memprediksi, rupiah berpotensi kembali melemah pada perdagangan Rabu (9/5) besok di kisaran Rp 13.980—Rp 14.080 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×