kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski penjualan naik, laba bersih Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS) merosot 22,7%


Kamis, 01 Agustus 2019 / 12:53 WIB
Meski penjualan naik, laba bersih Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS) merosot 22,7%


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) mencatatkan penjualan bersih senilai Rp 172,9 miliar di semester I-2019. Angka ini naik Rp 28,1% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 135 miliar.

Penjualan neto selama tahun berjalan seluruhnya dilakukan BOSS dengan kepada pihak ketiga. Penjualan kepada Glencore International AG menjadi yang terbesar dengan nilai transaksi Rp 125,623 miliar atau 72% dari total penjualan. Disusul penjualan kepada PT Trubaindo Coal Mining sebesar Rp 19,09 miliar dan PT Bharinto Ekatama sebesar Rp 12,95 miliar.

Meski penjualan bersih naik signifikan, laba perusahaan tambang ini justru anjlok. Pada paruh pertama tahun ini, BOSS hanya mencatatkan Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 11,71 miliar, melorot 22,7% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 sebesar 15,15 miliar.

Turunnya laba BOSS ditengarai akibat membengkaknya pos beban pokok penjualan. Semester ini, beban pokok penjualan BOSS naik menjadi Rp 104,47 miliar atau meningkat 35,1% dari periode sebelumnya yang hanya sebesar Rp 77,32 miliar.

Pembengkakan terbesar terjadi di pos beban sewa alat dan perlengkapan yang meroket hampir 1287% dari Rp 2,38 miliar menjadi Rp 32,94 miliar. Beban perbaikan dan pemeliharaan juga meningkat tajam menjadi Rp 7,06miliar dari periode sebelumnya yang hanya Rp 1,86 miliar.

Dengan adanya beban pokok penjualan ini, BOSS mengantongi laba kotor sebesar Rp 68,42 miliar.

Beban penjualan juga turut mengalami kenaikan di semester I 2019. Beban penjualan naik 95% dari Rp 10,95 miliar di paruh pertama 2018 menjadi Rp 21,33 miliar. Beban pengangkutan dan perkapalan menjadi beban terbesar yakni Rp 18,6 miliar atau 87,3% dari total beban penjualan.

Kenaikan juga terjadi di beban keuangan di mana per Juni 2019 BOSS membukukan beban keuangan sebesar Rp 12,74 miliar. Jumlah ini naik 124% dari periode sebelumnya sebesar Rp 5,68 miliar.

Penurunan hanya terjadi di beban umum dan administrasi sebesar Rp 12,33 miliar atau turun tipis dari periode sebelumnya yang mencapai Rp 13,19 miliar.

Per Juni 2019, jumlah aset Rp 741,94 miliar atau naik dari periode sebelumnya sebesar Rp 536,86 miliar. Aset ini terdiri atas liabilitas sebesar Rp 539,36 miliar dan ekuitas senilai Rp 202,58 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×