Reporter: Yuliana Hema | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kinerja top line dan bottom line PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) masih belum lepas dari tekanan. Kendati begitu, rugi bersih entitas Grup Lippo ini berangsur-angsur mulai terkikis.
Melansir laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), MPPA membukukan penjualan bersih Rp 6,91 triliun selama 2023. Raihan ini turun 1,46% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 7,01 triliun.
Penjualan bersih tersebut terdiri dari penjualan langsung sebesar Rp 6,82 triliun, penjualan konsinyasi sejumlah Rp 460,13 miliar dan beban konsinyasi sebesar Rp 370,92 miliar sepanjang 2023.
Baca Juga: Matahari Luncurkan Private Label Baru Yakni Suko
Meski penjualan bersih pengelola Matahari Department Store ini menyusut, tetapi sejumlah beban MPPA juga ikut menciut. Misalnya, beban pokok penjualan yang turun 0,52% YoY menjadi Rp 5,7 triliun.
Kemudian beban penjualan MPPA menyusut signifikan sebesar 20,41% secara tahunan menjadi Rp 252,47 miliar. Beban umum dan administrasi juga menciut 2,74% YoY menjadi Rp 1,17 triliun.
Di sisi lain, MPPA juga memperoleh pendapatan sewa sebesar Rp 74,94 miliar yang meningkat 7,92% YoY. MPPA memperoleh pendapatan lain-lain sebesar Rp 31,40 miliar.
Alhasil, rugi usaha emiten ritel fesyen ini mencapai Rp 110,93 miliar hingga tutup 2023. Sebagai pembanding rugi usaha MPPA di 2022 berada di level Rp 210,94 miliar.
Namun MPPA memperoleh manfaat dari pajak penghasilan sebesar Rp 15,04 miliar selama 2023. Ini berbalik dari beban pajak penghasilan sejumlah Rp 28,45 miliar di 2022.
Dengan begitu, rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih MPPA mencapai Rp 255,35 miliar, yang menyusut 40,57% YoY dari Rp 429,63 miliar di 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News