kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Meski diprediksi menguat, kondisi rupiah bisa jadi batu sandungan bagi IHSG


Minggu, 20 Mei 2018 / 18:43 WIB
Meski diprediksi menguat, kondisi rupiah bisa jadi batu sandungan bagi IHSG
ILUSTRASI. Papan Elektronik Perdagangan Saham di Gedung BEI


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan data yang dirilis Bloomberg, pada Jumat (18/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan penurunan 0,56% di level 5.783.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, secara teknikal, pada weekly chart terlihat pola bullish stick sandwich candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi rebound pada pergerakan indeks saham.

“Diharapkan agar sentimen positif dari penetapan suku bunga BI-7 Day Repo Rate, serta sentimen positif dari bulan Ramadan yang memberikan efek positif bagi meningkatnya demand akan menjadi katalis positif bagi IHSG pekan depan," katanya, Minggu (20/5).

Ia menambahkan, dilihat dari faktor eksternal, penguatan harga komoditas dunia diyakini akan menjadikan sentimen positif bagi IHSG pekan depan. Pada pekan depan, Nafan memprediksi range IHSG akan menguat dengan support di level 5.710 dan resistance di level 6.000.

Sementara itu, analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, range IHSG untuk pekan depan berpotensi menguat dengan support di level 5.721 dan resistance di level 6.002.

Menurut William, hal ini tentunya didorong oleh masih kuatnya fundamental perekonomian serta terlihat dari membaiknya laporan kinerja emiten Q1 serta sikap optimis emiten baru yang terus menerus juga melakukan IPO hingga saat ini.

“Hal ini mau menunjukkan bahwa pertumbuhan perekonomian dan pasar modal dalam jangka panjang masih cukup menjanjikan,” katanya.

Namun William mengatakan, masih tetap ada potensi tekanan bagi IHSG yang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya kondisi nilai tukar rupiah terhadap USD saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×