kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski DER tinggi, tahun depan BUMN Karya dinilai punya prospek positif


Rabu, 04 Desember 2019 / 20:32 WIB
Meski DER tinggi, tahun depan BUMN Karya dinilai punya prospek positif
ILUSTRASI. Karyawan melintas di depan papan pergerakan saham emiten


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utang BUMN kembali menjadi sorotan. Kementerian Keuangan (Kemkeu) mengeluarkan data tahun 2018 bahwa beberapa BUMN Karya memiliki rasio utang terhadap ekuitas alias debt to equity ratio (DER) melampaui batas aman, kecuali PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Kemkeu menetapkan batas aman DER sebesar tiga kali.

Menanggapi hal tersebut Analis Samuel Sekuritas Selvie Ocktaviani mengatakan beberapa BUMN Karya memang memiliki DER tinggi, namun di sisi lain proyek turnkey sedang finalisasi. Selain itu emiten telah menyelesaikan progres kerja yang dapat ditagih.

"Sehingga pembayaran dari pemberi kerja menjadi kunci," ujar Selvie, Rabu (4/12).

Lebih lanjut, Selvie menilai saat ini saham BUMN Karya sudah tergolong murah, sehingga ruang untuk kenaikan harga masih besar. Apalagi Selvie melihat prospek BUMN Karya tahun depan akan lebih baik. Pencapaian kontrak baru 2020 diprediksi meningkat. Proses lelang proyek baru tertunda akibat pesta demokrasi dan pergantian kabinet pada 2019 akan bergeser ke tahun 2020.

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) proyeksikan porsi recurring income capai 25% dalam empat tahun

Selain itu penurunan suku bunga acuan memberi kesempatan emiten mendapat pendanaan murah untuk ekspansi.

Selvie juga melihat katalis positif dari APBN 2020. Anggaran proyek infrastruktur pada APBN 2020 sebesar Rp 423 triliun naik 5,9% yoy dengan alokasi Kementerian PUPR mencapai Rp 120,2 triliun. 

Bahkan untuk 5 tahun ke depan, Kementerian PUPR memperkirakan anggaran pembangunan infrastruktur mencapai Rp 2000 triliun. Komposisi APBN Rp 600 triliun dan KPBU/Swasta sebesar Rp 1.400 triliun.

Dus, Selvie merekomendasikan beli untuk saham PTPP dengan target harga Rp 2.100, ADHI dengan target harga Rp 1.800, WSKT dengan target harga Rp 1.750 dan WIKA dengan target harga Rp 2.600. Sebagai catatan, target harga tersebut untuk jangka waktu sampai Desember 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×