kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.937.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.416   63,00   0,39%
  • IDX 7.008   -99,97   -1,41%
  • KOMPAS100 1.018   -17,87   -1,73%
  • LQ45 779   -13,38   -1,69%
  • ISSI 229   -2,61   -1,13%
  • IDX30 404   -7,83   -1,90%
  • IDXHIDIV20 474   -9,06   -1,88%
  • IDX80 114   -1,95   -1,68%
  • IDXV30 117   -2,06   -1,74%
  • IDXQ30 130   -2,24   -1,69%

Meski asing kabur, ketahanan pasar obligasi Indonesia cukup besar


Senin, 26 September 2011 / 12:31 WIB
Meski asing kabur, ketahanan pasar obligasi Indonesia cukup besar
ILUSTRASI. Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) ditutup menghijau pada Kamis (19/11).


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Situasi pada pasar obligasi tak kalah memanasnya dengan kondisi pasar saham domestik. Selama dua pekan yang berakhir 23 September, Inter Dealer Market Association (IDMA) yang merupakan acuan harga obligasi pemerintah, menurun. Per 23 September, IDMA terkoreksi ke level 101,70 atau turun 5,67% dari posisi 107,36 pada 9 September lalu.

Analis Obligasi BNI Sekuritas Ariawan berpendapat, ketahanan pasar obligasi Indonesia saat ini cukup besar. Dia menjelaskan, jumlah dana asing yang keluar dari Surat Berharga Negara (SBN) lebih kurang Rp 15 triliun selama dua pekan. Kendati begitu, kenaikan tingkat yield seri-seri obligasi pemerintah tidak terlalu tinggi.

"Selama dua pekan kenaikan yield paling tinggi hanya sekitar 100 basis poin (bps). Coba bandingkan dengan Januari 2011 lalu, yang mana dana asing sempat keluar Rp 6 triliun, tapi kenaikan yield mencapai 200 bps," urai Ariawan, Senin (26/9).

Dia pun melanjutkan, pada tahun 2008 lalu, dana asing yang keluar sempat lebih kurang Rp 12 triliun. Pada waktu itu, yield melonjak tinggi sampai mencapai 700 bps.

Bagaimana potensi indeks IDMA dalam sepekan ini? Menurut Ariawan, kemungkinan IDMA untuk melorot di bawah 100 bps sangat kecil. "Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) sudah merespon atas penurunan harga obligasi pemerintah dengan melakukan pembelian kembali surat utang (buyback)," kata Ariawan. Kemungkinan, pemerintah juga akan melakukan intervensi dengan cara lain, seperti Bond Stabilization Program.

Kondisi sepekan ini juga bisa ditinjau dari hasil lelang Surat Utang Negara (SUN), pada Selasa (27/9) besok. "Hasil lelang tersebut bisa menjadi indikasi minat dan pandangan asing terhadap obligasi pemerintah. Semoga saja penawarannya masih ramai digandrungi," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×