kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski ada corona, TINS klaim penjualan timah ke Asia, AS, dan Eropa tak terganggu


Kamis, 16 April 2020 / 16:41 WIB
Meski ada corona, TINS klaim penjualan timah ke Asia, AS, dan Eropa tak terganggu
ILUSTRASI. Pekerja menurunkan timah dari kapal yang di angkut dari Belitung, Kepulauan Riau di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Selasa (11/1).


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Harga saham PT Timah Tbk (TINS) hari ini turun 6,80% dari level Rp 515 per saham pada penutupan Rabu (15/4) menjadi Rp 480 per saham pada penutupan hari ini. Namun manajemen yakin bahwa investor lebih melihat fundamental perusahaan untuk melihat saham TINS.

Abdullah Umar, Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk mengatakan, banyak faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham, namun pihaknya meyakini bahwa fundamental TINS baik. "Katalis positif kami kan pendapatannya dolar AS, sekarang rupiah melemah," ungkap dia ke KONTAN, Kamis (16/4).

Baca Juga: Timah (TINS) catatkan volume penjualan timah 2019 naik 50,05% ke 67.704 metrik ton

Sehingga, secara pendapatan TINS sangat kuat. Apalagi, tidak ada pengaruh terhadap pengiriman produksi timah ke negara Asia, Amerika, dan Eropa. Selain itu, tahun ini TINS masih berupaya untuk bisa memproduksi timah sekitar 67.000 ton atau tidak jauh beda dengan tahun lalu yang mencapai 67.704 ton. "Kementerian BUMN meminta ada revisi terkait dampak korona, untuk semua BUMN," ujar dia.

Mendapat seruan itu, Abdullah mengatakan,TINS akan merevisi pendapatan dan laba bersih meski tidak akan signifikan. "Kami targetkan pendapatan Rp 19-an triliun dan laba bersih Rp 500 miliar tahun 2020, itu sebelum korona, soal revisi masih kami kaji," ungkap dia.

Baca Juga: Punya utang jatuh tempo Rp 8,79 triliun di 2020 ini daftar kreditur bank Timah (TINS)

Abdullah menegaskan bahwa sampai saat ini belum menghentikan produksi timah lantaran daerah Bangka Belitung bukan termasuk zona merah korona. "Kami masih aktif produksi timah, masyarakat sini tergantung dari timah kehidupannya, mitra kami kan banyak penambang rakyat," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×