kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Merdeka Battery Materials (MBMA) Membangun Pabrik HPAL, Telan Dana US$ 600 Juta


Senin, 25 September 2023 / 17:28 WIB
Merdeka Battery Materials (MBMA) Membangun Pabrik HPAL, Telan Dana US$ 600 Juta
ILUSTRASI. Merdeka Battery Materials (MBMA) segera membangun pabrik pengolahan alias smelter terbaru.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) segera membangun pabrik pengolahan alias smelter terbaru. Pada Senin (25/9), MBMA menandatangani perjanjian definitif dengan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh GEM Co Ltd (GEM) untuk membangun smelter High-Pressure Acid Leach (HPAL).

MBMA dan GEM kemudian membentuk Perusahaan patungan alias joint venture. Smelter HPAL akan dibangun dan dioperasikan di bawah naungan PT ESG New Energy Material atau disebut juga HPAL JV Co. Kepemilikan MBMA atas HPAL JV Co adalah 55% dan sisanya sebanyak 45% dimiliki oleh GEM

Pabrik pengolahan HPAL ini memiliki kapasitas sebesar 30.000 ton per tahun nikel dalam Mixed Hydroxide Precipitate (MHP).

Baca Juga: Emiten Nikel Gencar Mendorong Produksi, Simak Saham Pilihannya

Dalam siaran pers, Senin (25/9), manajemen MBMA menyebut HPAL ini akan dibangun di dalam kompleks Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), bersebelahan dengan smelter HPAL milik PT QMB New Energy Materials (QMB) yang sudah lebih dahulu beroperasi.

QMB adalah perusahaan patungan yang dikendalikan oleh GEM dengan kapasitas terpasang saat ini sebesar 30.000 ton nikel dalam MHP per tahun. Pabrik pengolahan HPAL berhasil beroperasi pada pertengahan tahun 2022.

Berdasarkan ketentuan perjanjian JV HPAL, GEM akan memandu proses desain, konstruksi, dan pengoperasian pabrik pengolahan HPAL. Sementara  MBMA akan bertindak dalam perizinan, persetujuan, dan segala hal yang berkaitan dengan insentif pemerintah Indonesia terkait pembiayaan proyek, dengan dukungan dari GEM.

Baca Juga: Saham MBMA dan NCKL Jadi Top Picks di Sektor Tambang Logam, Ini Alasannya

GEM akan membangun dan merampungkan pabrik pengolahan HPAL dalam dua tahap, dengan menggunakan sistem turn-key.  Tanggal commissioning tahap satu dan tahap dua masing-masing adalah akhir tahun 2024 dan pertengahan tahun 2025.

Tahap pertama, smelter akan memiliki kapasitas sebesar 20.000 ton nikel dalam MHP per tahun. Sementara itu, pada tahap kedua kapasitas bakal meningkat menjadi 30.000 ton nikel dalam MHP per tahun.

“Total investasi konstruksi gabungan untuk kedua tahap dibatasi hingga US$ 600 juta, dengan jaminan biaya konstruksi disediakan oleh GEM,” terang manajemen MBMA, Senin (25/9).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×