Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Koleksi barang-barang bertemakan Star Wars, berpotensi untuk dijadikan aset investasi. Apalagi, Desember tahun ini akan dirilis seri terakhir dari trilogy modern 'Star Wars: Rise of The Skywalker' dan siap menghantui bioskop-bioskop, termasuk di Indonesia.
Salah satu penggemar Star Wars yakni Romi Utoro mengaku siap berpaling dari mengumpulkan barang bertema Star Wars sebagai hobi, untuk kemudian menjadikannya sebagai aset investasi. Jika, potensi investasi yang dijanjikan bakal fantastis.
Apalagi, jika kebetulan bertemu dengan item Star Wars dengan harga retail dan memang berpotensi ke depan harganya bakal naik, Romi mengaku tertarik menjadikan koleksinya sebagai aset investasi.
Baca Juga: Apple bakal helat event tahunan, ini bocoran produk teranyarnya
Hanya saja, dia masih memiliki batasan dalam membeli barang-barang bertemakan film peperangan di luar angkasa tersebut, apalagi jika harga yang ditawarkan setaraf collectors item, maka dia akan berpikir ulang dan disesuaikan dengan psikologis harganya.
Asal tahu saja, helm Star Wars yang digunakan untuk pembuatan trilogy pertama Star Wars akan dilelang. Tak tanggung-tanggung, kabarnya helm tersebut bakal dibanderol senilai US$ 500.000.
Sampai saat ini, alasan Romi untuk mengoleksi barang-barang bertemakan Star Wars hanya sebatas suka dan bukan untuk investasi. Menurutnya, jika ke depan harga koleksinya bisa melonjak naik itu sebatas bonus dari hobinya saat ini.
"Tapi kalau ada rezeki lebih, mungkin ya (berubah haluan dari kolektor menjadi investor)," jelas Romi kepada Kontan.co.id, Jumat (30/8).
Baca Juga: Warren Buffett: Kesuksesan sejati tidak ada hubungannya dengan uang
Pria yang mengenal Star Wars sejak kecil dan mulai mencicil koleksinya sejak zaman kuliah di tahun 2000 ini, mengaku jatuh hati pada dan fokus pada satu karakter yakni Boba Fett dan Jango Fett. Adapun jenis koleksinya saat ini cukup beragam, mulai dari action figure hingga t-shirt.
Romi juga gemar mencari koleksi kolaborasi, salah satunya perpaduan hot wheels dengan Star Wars. Budget yang dia keluarkan untuk membeli koleksi karakter favoritnya tersebut, berkisar antara Rp 3 juta hingga Rp 5 juta.
"Kalau sekarang nilainya belum wow, karena saya belinya yang perintilan," ungkapnya.
Ke depan, jika barang-barang Star Wars menjadi investasi eksotis Romi perkirakan action figure berpotensi mengalami kenaikan harga yang cukup besar, khususnya untuk barang limited atau terbatas dan juga keluaran retro.
Baca Juga: Kehadiran disney+ sebagai langkah awal untuk mengalahkan Netflix?
Begitu juga dengan Molding atau pajangan dinding bertemakan Star Wars yang dibuat sejak tahun 1980-an dan biasanya digunakan saat perayaan ulang tahun Star Wars.
Selain itu, kombinasi lego dengan bertemakan Star Wars juga berpotensi mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi, khususnya yang berbentuk jenis-jenis pesawat Star Wars.
"Balik lagi ke karakternya, kalau Dart Vader atau Boba Fett biasanya akan banyak yang mencari, namun kalau karakter yang kurang populer, harganya kemungkinan tidak akan naik banyak," ujarnya.
Baca Juga: Ewan McGregor kembali bergabung bersama Star Wars
Sejauh ini, Romi cenderung mencari koleksinya di berbagai toko mainan yang ada di pusat perbalanjaan seperti Mall. Tak sedikit juga yang dia cari lewat toko online dan pameran mainan, khususnya saat ingin mencari barang second dan barang langka.
Sepanjang 19 tahun menjadi kolektor barang Star Wars, Romi sudah melalu berbagai suka duka. Mulai dari duka karena kurs rupiah yang kerap melemah mendadak terhadap dollar AS, alhasil barang incarannya menjadi lebih mahal dan semakin sulit didapatkan.
Meskipun begitu, Romi mengaku sukanya menjadi penggemar dan kolektor barang Star Wars saat ini semakin dipermudah dengan hadirnya berbagai toko online dan pameran mainan, apalagi, skalanya sudah semakin besar di Tanah Air.
Baca Juga: Ini deretan film Marvel setelah Avengers: Endgame
Bahkan, Romi juga pernah mendapat karakter Lego bertemakan Star Wars dengan harga murah di sebuah bazar. Padahal, jika menilik ke toko resminya harga yang tercantum masih harga normal.
"Saat itu saya merasa menang dan bisa mendapatkan sesuatu yang dicari dengan harga diskon," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
