kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjual saham hasil buyback, Telkom meraup untung


Sabtu, 14 Juni 2014 / 04:34 WIB
Menjual saham hasil buyback, Telkom meraup untung
ILUSTRASI. Rambutan bisa memicu asam urat naik.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Di saat sebagian besar saham emiten bluechips melemah, kemarin, harga saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) justru menguat. Boleh jadi, salah satu pemicunya adalah aktivitas transaksi tutup sendiri (crossing) atas saham TLKM senilai lebih dari Rp 6 triliun.

Ada empat broker yang paling gencar melakukan crossing saham TLKM. Yakni Credit Suisse, Bahana Securities, Mandiri Sekuritas dan Danareksa Sekuritas. Berdasarkan data Bloomberg dan RTI, keempat broker tadi membukukan crossing saham TLKM senilai total Rp 6,5 triliun. Adapun volume saham yang di-crossing oleh keempat broker tersebut mencapai 2,69 miliar saham.

Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas TLKM mengkonfirmasi adanya crossing tersebut. "Itu saham hasil buyback tahap kedua," ujar Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Imam Apriyanto Putro, kepada KONTAN, kemarin.

Selama periode Juni 2007 hingga Desember 2008, manajemen TLKM melakukan buyback tahap kedua sebanyak 215 juta saham. Ini adalah posisi sebelum TLKM memecah nilai nominal saham atau stocksplit pada Agustus 2013 dengan rasio 1:5.

Mengacu rasio itu, jumlah saham TLKM hasil buyback tahap kedua mencapai 1,075 miliar saham. Berdasarkan rasio stocksplit tahun lalu, selama periode buyback tahun 2007-2008, pengelola TLKM membeli saham di Rp 1.830 per saham atau senilai Rp 1,97 triliun.

Dengan harga jual saham buyback kemarin di posisi Rp 2.405 per saham, maka TLKM menikmati return sebesar 31,42%. "Harga buyback memang jauh di bawah harga penjualan kemarin," terang Vice President Public Relations Telkom, Arif Prabowo.

Manajemen TLKM menegaskan, saham hasil buyback yang dijual sekitar 1,07 miliar.  Artinya, TLKM meraup dana segar Rp 2,59 triliun. Direktur Keuangan TLKM Honesti Basyir mengatakan, pihaknya menjual saham hasil buyback untuk mengikuti aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Saham buyback itu sudah expired. Maka harus dikeluarkan," ucap dia.  Honesti bilang, TLKM akan menggunakan dana tersebut untuk menambal kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex).

Tahun ini, perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia tersebut mengalokasikan belanja modal Rp 22,28 triliun. Sebagian besar dana capex mengalir untuk ekspansi anak usaha TLKM, PT Telkomsel, terutama untuk pengembangan teknologi telekomunikasi generasi ketiga (3G).

Siapa pembeli saham TLKM hasil buyback? Sumber KONTAN menyebutkan, sebagian besar saham diserap oleh investor institusi.

Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menilai, secara umum penjualan saham buyback menguntungkan. Apalagi, dana hasil penjualan saham akan dipakai untuk capex.

Namun merujuk pelaksanaan buyback di tahun 2007-2008, William melihat imbal hasil yang diperoleh TLKM tak relevan. Pasalnya, perkiraan imbal hasil per tahun hanya sekitar 5%. Ini tak sebanding dengan peningkatan inflasi dan kondisi makro lainnya.

William merekomendasikan hold TLKM dengan target Rp 2.520. Harga TLKM kemarin naik 1,46% menjadi Rp 2.440 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×