Sumber: BLOOMBERG | Editor: Test Test
MANILA. Saat ini, boleh jadi pelaku pasar enggan menyentuh peso Filipina. Maklum, mata uang Filipina ini selama setahun terakhir berada di urutan paling buncit jika dibandingkan dengan mata uang Asia lainnya. Namun, nasib peso perlahan-lahan akan berubah. Menjelang pelaksanaan pemilihan umum presiden Oktober 2010 nanti, nilai tukar peso terhadap dollar AS bakal menguat.
"Nilai tukar peso Filipina terhadap dollar AS bakal menguat ke posisi 45 peso per dollar AS pada akhir kuartal ketiga 2010. Ini merupakan level terkuatnya sejak Agustus 2008," kata Sergio Edeza, Kepala Tresuri San Miguel, seperti dikutip Bloomberg. Menurutnya, bank sentral Filipina harus mulai menaikkan suku bunga pinjaman overnight yang saat ini sebesar 4%, rekor terendah sepanjang masa. Hal tersebut dilakukan untuk menjinakkan kenaikan inflasi.
Edeza bilang, menjelang pemilihan presiden baru biasanya ada periode eforia. "Tekanan inflasi memuncak dan dana pemilu yang masuk ke sistem finansial bisa menimbulkan inflasi," kata Edeza yang pernah bekerja sebagai tresuri di bank sentral Filipina pada tahun 1997-1998.
Sekadar informasi, Filipina akan memilih pengganti Presiden Gloria Arroyo pada 10 Mei 2010. Untuk pertama kalinya, Filipina akan menggunakan sistem otomatis untuk menghitung jumlah suara yang masuk dan mempercepat proses pengambilan keputusan. Anggota senat Benigno Aquino, yang merupakan putra dari Mantan Presiden Filipina Corazon Aquino, menduduki urutan pertama dalam polling mengenai calon presiden Filipina. Di urutan kedua ada Manuel Villar yang juga seorang anggota senat.
Arroyo pada 22 Januari lalu mengatakan dia mempercayai Komisi Pemilihan Umum akan mampu menjalankan sistem baru tersebut. "Mungkin sistem ini bisa gagal di beberapa daerah, tetapi secara keseluruhan tidak," ujar Arroyo. Edeza bilang, para kandidat utama telah diterima oleh masyarakat Filipina dan para pelaku pasar.
Pekan lalu, nilai tukar peso terhadap dollar AS melorot ke level 46,86 peso per dollar AS seiring menguatnya sentimen negatif dari kebijakan pengetatan moneter China dan defisit Yunani. Angka tersebut merupakan angka terendah sejak 1 Desember 2009.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News