Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai Lebaran, sebagian besar masyarakat "tongpes" alias tidak ada lagi uang. Namun bila masih ada sisa dana, ada baiknya tidak lagi digunakan untuk konsumtif. Namun diinvestasikan demi perencanaan masa depan.
Pasca Lebaran ini ini pemerintah kembali menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) jenis Saving Bond Ritel (SBR) SBR011. Masa penawaran SBR011 mulai 25 Mei – 16 Juni 2022. Dan mempunyai jangka waktu investasi selama dua tahun. Bagi WNI yang berminat berinvestasi di SBR011, bisa mendapatkannya melalui agen penjual yang telah ditunjuk oleh Kementerian Keuangan.
Surat utang ini merupakan produk investasi yang diterbitkan dan dijamin oleh Pemerintah. Tujuannya menggalang dana masyarakat dalam pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
SBR memiliki kupon yang mengambang dengan kupon minimal (floating with floor). Dan mengacu pada BI 7 Day Reverse Repo Rate. Contohnya pada SBR10 yang terbit pada Juli 2021 dengan kupon minimal 5,1% per tahun untuk tiga bulan pertama setelah penerbitan.
Penetapan kupon tersebut mengacu pada suku bunga acuan BI saat itu sebesar 3,5% ditambah 160 bps. Setelah tiga bulan, bila suku bunga acuan naik ke angka 4% maka kupon SBR bisa menjadi 5,6% per tahun.
Head of Advisory & Investment Connoisseur Moduit, Manuel Adhi Purwanto mengatakan, ketentuan floating with floor membuat investasi terlindungi dari kenaikan inflasi. Sehingga nilai investasi tidak tergerus.
“Di sinilah letak menariknya SBR11. Tren kenaikan suku bunga acuan membuka peluang kupon SBR11 bakal lebih tinggi dibandingkan kupon ORI021 sebesar 4,9%. Dan kupon SR016 sebesar 4,95% yang sebelumnya diterbitkan pemerintah,” terang Manuel, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (27/5). Moduit sendiri menjadi salah satu agen penjual SBR011.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News