Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan meluncurkan Indeks IDX80 pada 1 Februari 2018. BEI berharap IDX80 dapat menjadi acuan portifolio bagi manajer investasi untuk produk reksadana aktif. Lalu bagaimana tanggapan para manager investasi?
Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan, pihaknya masih akan mempelajari potensi dari IDX80. "Tentu saja peluncuran IDX80 harus diterima secara positif," kata Reza, Kamis (24/1).
Menurut Reza, IDX80 dengan pembobotan yang sudah mencerminkan saham-saham dengan sebaran (free float) tinggi di masyarakat ini akan membuat indeks menjadi lebih adil karena memperlihatkan nilai saham, jumlah saham beredar, jumlah transaksi, kinerja keuangan dan fundamental emiten.
Hanya saja, indeks IDX80 masih harus diuji terlebih dulu karena fairness terkadang tidak langsung berbanding lurus dengan kinerja saham. "Hal ini masih sangat bergantung pada kinerja perusahaan dan persepsi masyarakat," tutur Reza.
Sedangkan menurut Rudiyanto, Direktur Panin Asset Management, hadirnya indeks baru ini sejatinya baik untuk menambah pilihan acuan investasi yang baru. "Tetapi kalau kebanyakan bingung juga, dan akhirnya yang diingat hanya indeks yang lama saja," kata Rudiyanto, beberapa waktu lalu.
Hingga saat ini, reksadana indeks yang Panin Asset Management hanya memiliki reksadana Panin IDX30. Di kuartal I 2019, Panin sedang menggodok reksadana baru berjenis exchange traded fund (ETF). Bila berhasil meluncur, produk tersebut menjadi reksadana ETF pertama Panin.
"Kami sudah bekerjasama dengan Sinarmas untuk menggarap reksadana ETF dengan acuan IDX30," kata Rudiyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News