kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Menilik valuasi saham Indeks LQ45, masih murah atau sudah mahal?


Rabu, 17 Juni 2020 / 19:24 WIB
Menilik valuasi saham Indeks LQ45, masih murah atau sudah mahal?
ILUSTRASI. Saham LQ 45


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai menampakkan tajinya. Hari ini, IHSG menguat 0.03% ke level 4.987,776. Dalam sebulan, indeks telah menguat 10,50%.

Pun begitu dengan Indeks LQ45. Indeks yang berisi 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan paling likuid ini menguat 14,97% dalam sebulan. Lantas, di tengah penguatan indeks yang sedang terjadi, bagaimana valuasi dari penghuni Indeks LQ45?

Baca Juga: Ini 15 saham di indeks LQ45 yang punya PER paling rendah

Salah satu metode untuk menilai valuasi suatu saham adalah price to earnings ratio (PER), yakni dengan membandingkan antara harga saham dan laba bersih perusahaan.

Analis Royal Investium Sekuritas Indonesia, Wijen Pontus menilai saat ini rata-rata valuasi saham penghuni Indeks LQ45 sudah mulai mahal (premium) seiring dengan naiknya IHSG.

“Belum (cukup murah). Baru bisa dikatakan murah jika PER bisa kembali seperti Maret atau April kemarin,” ujar Wijen kepada Kontan.co.id, Rabu (17/6). Alih-alih merekomendasikan beli, Wijen justru merekomendasikan investor untuk menjual atau ambil untung.

Sebab, pandemi Corona (Covid-19) belum sepenuhnya berdampak kepada kondisi perekonomian. Wijen menilai, dampak dari pandemi ini akan terasa setelah laporan keuangan emiten untuk kuartal kedua 2020 dirilis.

Baca Juga: IHSG Hari Ini Naik Tipis, Saham BMRI Dibuang Asing, INDF Jadi Incaran

Kontan.co.id mencatat, terdapat 15 saham Indeks LQ45 yang memiliki PER terkecil. Empat diantaranya merupakan emiten yang bergelut di bidang tambang batubara.

Saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) misalnya, memiliki PER sebesar 5,32 kali. Ada pula saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan PER 7,87 kali, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan PER 8,76 kali, serta saham PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan PER 9,05 kali.

Wijen memprediksi, harga batubara global baru akan pulih pada awal 2021 mendatang. Untuk tahun ini, harga batubara diproyeksi masih belum stabil.

Apalagi, gelombang kedua Covid-19 baru saja muncul di China, yang merupakan salah satu Negara konsumen batubara terbesar di dunia. Negeri tirai bambu ini akhirnya kembali membatalkan penerbangan dari dan menuju Beijing untuk mencegah penyebaran Covid-19 gelombang kedua.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×