kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menilik Upaya Express Transindo (TAXI) Pertahankan Kinerja Bisnis


Kamis, 20 Oktober 2022 / 06:45 WIB
Menilik Upaya Express Transindo (TAXI) Pertahankan Kinerja Bisnis


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) fokus mengoptimalkan aset-aset yang tersisa. Perusahaan transportasi ini mengandalkan layanan sewa bus pariwisata.

Direktur Utama TAXI, Johanes B.E Triatmojo menyatakan, TAXI mencoba berkonsentrasi pada bisnis sewa bus pariwisata karena dinilai memiliki pasar yang cukup luas. Misalnya seperti aktivitas outing dari kantor, rapat kerja, hingga liburan sekolah akan dimanfaatkan oleh TAXI.

Hal tersebut menyusul pariwisata yang mulai menggeliat kembali pasca pandemi. Manajemen TAXI optimis bahwa kondisi ini menjadi peluang bagus bagi perusahaan untuk menyediakan jasanya.

Baca Juga: Taksi Express (TAXI) Rampungkan Penjualan Seluruh Sisa Jaminan Obligasi

Bukan tanpa alasan, lini bisnis sewa bus pariwisata menjadi satu-satunya tumpuan utama bisnis TAXI untuk saat ini. Emiten yang lama dikenal sebagai penyedia taksi konvensional ini telah kehilangan banyak aset dalam beberapa tahun terakhir.

Sebagai gambaran, pada tahun 2018 perusahaan ini diantaranya memiliki 6.600 unit taksi reguler dan memiliki 100 bus. Jumlah aset tersebut terus menyusut hingga akhirnya unit taksi reguler tidak ada satupun yang tersisa dan menyisakan sejumlah 10 unit bus.

Johanes bilang, kondisi yang menimpa perseroan adalah karena adanya serangan pandemi. Di samping itu, persaingan bisnis taksi online pun cukup membuat taksi konvensional terpinggirkan.

"Ketika pandemi, kami hanya bisa berpikir dengan cara yang ada. Caranya adalah bertahan dengan mengurangi yang tidak diperlukan," ungkap Johanes dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (19/10).

Karena itu, Johanes menjelaskan bahwa perusahaan kemungkinan tidak akan dikenal lagi sebagai perusahaan penyedia jasa taksi untuk ke depannya. Namun TAXI akan lebih fokus menggarap bisnis pariwisata. Selain itu, menjalankan bisnis jual beli sparepart ataupun bisnis jual beli kendaraan bekas sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha (KBLI).

Peluang untuk serius menggarap juga akan tiba seiring tahun pemilihan umum yang diprediksi pesanan berdatangan dengan adanya sejumlah Musyawarah Nasional Partai. Sejauh ini, TAXI masih menimbang untuk mengangkut segmen pasar ini.

 

Hanya saja, manajemen TAXI belum mengungkapkan rencana konkrit untuk keberlanjutan usaha. Aksi korporasi masih enggan ditempuh karena fokus mengoptimalkan aset-aset dan berusaha menciptakan profitabilitas.

Johanes mengatakan, untuk aksi korporasi memerlukan tindak lanjut atau perizinan dari pemegang saham mayoritas. Tentunya ada rencana ekspansi usaha namun menunggu persetujuan dari proposal yang diajukan terhadap pemegang saham.

"Kami sedang fokus pada aset yang ada. Jika nanti produktif mungkin nanti ke depan akan ada pemikiran untuk ekspansi," kata Johanes.

Hingga semester I/2022, TAXI membukukan pendapatan sebesar Rp 1,13 miliar dengan menderita rugi senilai Rp 5,85 miliar. Total aset tercatat sebesar Rp 82,59 miliar, liabilitas sejumlah Rp 12,37 miliar. TAXI memiliki ekuitas sebesar Rp 71,33 miliar.

Pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (18/10), harga saham TAXI belum beranjak dari level dasar yaitu Rp 50 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×