kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.939   -64,00   -0,40%
  • IDX 7.278   -35,96   -0,49%
  • KOMPAS100 1.116   -5,32   -0,47%
  • LQ45 885   -6,76   -0,76%
  • ISSI 223   -0,10   -0,04%
  • IDX30 455   -4,18   -0,91%
  • IDXHIDIV20 548   -5,29   -0,96%
  • IDX80 128   -0,65   -0,51%
  • IDXV30 137   -0,50   -0,36%
  • IDXQ30 151   -1,65   -1,08%

Menilik Stategi Sumber Pendanaan Emiten, Mana yang Banyak Dipilih?


Selasa, 26 November 2024 / 11:45 WIB
Menilik Stategi Sumber Pendanaan Emiten, Mana yang Banyak Dipilih?
ILUSTRASI. Emiten biasanya cenderung memilih mencari sumber pendanaan yang murah yaitu dari menerbitkan obligasi.


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam memenuhi kebutuhan pendanaan, emiten biasanya akan mencari lewat pasar modal, penerbitan obligasi, atau melakukan pinjaman ke bank. 

Chief Dealer Fixed Income & Derivatives PT Bank Negara Indonesia (BNI) Fudji Rahardjo mengatakan emiten biasanya cenderung memilih mencari dari sumber yang murah yaitu menerbitkan obligasi. 

"Biayanya lebih murah jika di bandingkan funding lainnya, dan relatif lebih mudah didapat," katanya kepada KONTAN, (25/11).

Namun demikian Fudji mengatakan untuk kebutuhan pendanaan yang relatif kecil, biasanya perusahaan akan mengambil pinjaman dari Bank.

Baca Juga: Kebutuhan Refinancing Akhir Tahun Naik, Penerbitan Obligasi Korporasi Kian Semarak

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, untuk perusahaan yang sudah berpengalaman dan dikenal pasar, akan lebih mudah menerbitkan obligasi. Sebab pasar sudah mengenal, apalagi yang memiliki peringkat AAA. 

"Investor sendiri sudah cukup familiar dan lebih memahami kemampuannya untuk membayar hutang," kata Ramdhan kepada KONTAN, (25/11). 

Dari sisi biaya alias cost, obligasi pun lebih murah. Apalagi, lanjut Ramdhan, suku bunga akan diturunkan dan kupon obligasi akan mengikuti turun. Hal ini, akan menguntungkan emiten yang menerbitkan obligasi. 

Baca Juga: Menakar Opsi Pendanaan yang Lebih Cuan Bagi Emiten Saat Ketidakpastian Masih Tinggi

Namun bagi perusahaan yang belum punya pengalaman atau belum pernah menerbitkan surat utang, akan mengalami cost of fund tinggi. Sebab perusahaan yang tidak berpengalaman akan menawarkan imbal hasil tinggi untuk menarik investor. 

Ramdhan memproyeksi secara umum return obligasi korporasi diperkirakan diatas 7%. Namun hal tersebut kembali lagi ke durasi, dan rating. 

Sementara Fudji memproyeksi imbal hasil obligasi akan berada di kisaran 6,5% sampai dengan 8,5%. Kalau untuk porsinya, secara umum Fudji mengatakan dari total sumber pendanaan, sekitar 60% obligasi dan 40% mengambil pinjaman dari perbankan. 

Selanjutnya: Apa Itu Wali Nikah dan Wali Hakim? Cek Syarat Nikah di KUA untuk Calon Mempelai

Menarik Dibaca: Inspirasi Makeup Korea di Akhir Tahun Ala Barenbliss

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×