Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim rilis laporan keuangan telah dimulai, ini tandanya waktu pembagian dividen akan semakin dekat. Supaya tidak ketinggalan, ada beberapa emiten pelat merah yang bisa dilirik.
Head of Research Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menilai potensi pembagian dividen dari emiten pelat merah tahun ini masih cukup bagus, terutama dari sektor perbankan.
Bukan tanpa alasan, beberapa bank milik pemerintah berhasil mencetak rekor capaian laba. Ambil contoh, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang berhasil meraup laba bersih konsolidasian Rp 60,4 triliun.
Bahkan BBRI telah menyatakan akan menyisihkan 70%–80% dari laba bersih tahun buku 2023. Asumsinya, BBRI akan membayarkan dividen sebesar Rp 48 triliun kepada pemegang saham.
Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat 1,30%, Simak Proyeksi IHSG untuk Jumat (16/2)
"Potensi dividend yield yg dihasilkan juga berpotensi meningkat dan menjadi daya tarik para pelaku pasar nantinya," ujar Sukarno kepada Kontan, Kamis (15/2).
Setali tiga uang, Research Analyst Reliance Sekuritas Ayu Dian mencermati para pelaku pasar telah mengantisipasi pembagian dividen dari BUMN, khususnya dari perbankan.
Ini tercermin dari pergerakan harga yang berangsur-angsur menguat setelah para emiten Himpunan Bank Milik Negara (himbara) merilis laporan keuangan tahun buku 2023.
"Masih menarik untuk dicermati di tengah kecenderungan harga saham yang berpotensi naik menjelang pembagian dividen, tetapi waspada akan risiko profit taking," kata Ayu.
Dividen dari Sektor Non Bank
Head of Proprietary Investment Mirae Asset Sekuritas Handiman Soetoyo menilai selain sektor perbankan, emiten telekomunikasi seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) berpotensi memberikan dividen yang atraktif.
Selain itu, Handiman menyebut pembagian dividen dari PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Tugu Insurance Tbk (TUGU) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga bisa dilirik.
"Namun khusus untuk PGAS perlu hati-hati karena ada force majeure kontrak liquified natural gas (LNG) ke Gunvor Singapura," ucapnya.
Sukarno menilai TLKM berpotensi memberikan dividen yang jumbo. Kiwoom Sekuritas memproyeksikan TLKM menghasilkan Dividen per Share (DPS) sebesar Rp 210 dengan asumsi Earning per Share (EPS) di Rp 262.
Selain itu ada di sektor bahan baku dasar yaitu PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) diperkirakan bisa menghasilkan DPS sebesar 210, dengan asumsi EPS 263 dan DPR 80%.
Sukarno bilang BMRI, BBRI, BBTN, BJBR, BJTM, TLKM dan SMGR menarik untuk dicermati karena bisa menghasilkan potensi dividend yield yang tinggi dan bisa direkomendasikan beli.
Sementara, Ayu menyebut potensi pembagian dari PT Jasa Marga Tbk (JSMR) juga bisa dicermati oleh investor. Ini sehubungan dengan capaian kinerja JSMR yang positif per kuartal III-2023.
"Kinerja tahun buku 2023 penuh JSMR akan mencatatkan pertumbuhan positif dibandingkan 2022 sehingga dapat berdampak pada pembagian dividen," tutur Ayu.
Untuk sektor perbankan, Reliance Sekuritas menilai pembagian dividen dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) juga menarik dilirik. Adapun BJTM sedang membagikan dividen senilai Rp 816,9 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News