kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.929   1,00   0,01%
  • IDX 7.180   38,89   0,54%
  • KOMPAS100 1.103   7,53   0,69%
  • LQ45 872   6,12   0,71%
  • ISSI 221   1,16   0,53%
  • IDX30 445   2,31   0,52%
  • IDXHIDIV20 536   1,54   0,29%
  • IDX80 127   0,74   0,59%
  • IDXV30 134   0,46   0,35%
  • IDXQ30 148   0,48   0,33%

Menilik Agenda Vale (INCO) Garap Proyek Strategis dan Jual Bijih Nikel


Senin, 26 Agustus 2024 / 21:47 WIB
Menilik Agenda Vale (INCO) Garap Proyek Strategis dan Jual Bijih Nikel
ILUSTRASI. Sejumlah operator dump truck mengangkut slag atau limbah nikel ke tempat penampungan khusus Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di kawasan pertambangan PT Vale Indonesia, Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (2/8/2024). Sejak 2018, PT Vale telah mendapatkan Izin Pemanfaatan Limbah B3 dan hingga saat ini limbah nikel yang jumlahnya mencapai 4,6 juta ton per tahun tersebut telah dimanfaatkan untuk material konstruksi jalan dan lapisan atas jalan khusus tambang. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/rwa.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

Di tengah berbagai proyek ekspansi yang sedang berlangsung, pada tahun ini INCO dihadapkan pada sejumlah tantangan di industri nikel. Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi dan Fauzan Djamal mengamati prospek sektor tambang logam, termasuk nikel masih diliputi ketidakpastian permintaan.

RHB Sekuritas pun telah memangkas estimasi harga rata-rata nikel dari US$ 18.500 menjadi US$ 17.500 per ton. Meski terhadang di tahun ini, tapi Wafi dan Fauzan memandang bisnis emiten nikel dalam jangka panjang tetap prospektif, ditopang oleh permintaan dari industri baterai dan kendaraan listrik.

Wafi dan Fauzan pun melihat saham INCO masih menarik sebagai pilihan investasi dengan strategi trading buy. Target harga INCO berada di level Rp 4.300 per saham.

Baca Juga: Dapat Restu Izin Usaha Pertambangan Khusus, Luas Lahan Vale (INCO) Tak Diciutkan

Secara teknikal, Founder WH-Project William Hartanto melihat saham INCO ada dalam tren sideways dengan indikasi menguat. Pelaku pasar bisa mempertimbangkan akumulasi dengan mencermati supprot di Rp 3.610 dan resistance pada Rp 4.280 sebagai target harga.

Menutup perdagangan Senin (26/8), harga INCO naik 0,26% ke posisi Rp 3.810 per saham. Secara year to date, pergerakan harga saham INCO mengakumulasi penurunan 10,10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×