kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menilai prospek waran Medco Energi


Rabu, 27 September 2017 / 22:57 WIB
Menilai prospek waran Medco Energi


Reporter: Riska Rahman | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - Mendapat insentif waran saat mengikuti rights issue emiten bukanlah hal yang asing di pasar modal. Beberapa emiten malah sudah mengikutsertakan waran saat menerbitkan saham baru.

Terbaru, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) juga ikut menyertakan bonus waran dengan jumlah yang sama dengan saham baru yang akan diterbitkan. Sehingga lewat waran, saham baru yang diterbitkan jadi berjumlah dua kali lipat lebih banyak dari jumlah saham yang ditawarkan ke para pelaku pasar.

Adapun MEDC berniat menerbitkan 4,45 miliar saham baru lewat hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Nantinya, setiap pemegang satu lembar saham baru MEDC berhak atas satu waran MEDC yang bisa dikonversikan ke saham. Perusahaan pun berencana mencari restu dari para pemegang saham pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan diadakan pada 2 November mendatang.

Terkait waran yang akan diterbitkan MEDC, Analis Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo melihat waran tersebut cukup menarik lantaran adanya dorongan dari harga minyak dunia yang saat ini lagi berotot. Harga minyak dunia yang ditargetkan berada di level US$ 55 hingga US$ 57 per barel diperkirakan bisa mendukung laju saham MEDC serta warannya. "Sentimen harga minyak itu bisa mendorong kinerja sektor serta emiten," paparnya, Rabu (27/9).

Namun, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee agak skeptis dengan prospek waran MEDC. Harga komoditas yang cenderung volatil membuat ia menyarankan agar investor ekstra hati-hati karena harganya rawan bergerak berkat sentimen tersebut.

Di sisi lain, baik investor maupun emiten bisa mendulang untung dari waran yang diterbitkan emiten. Yakni dari selisih harga pelaksanaan waran dengan harga saham perusahaan di pasar. "Misalnya ketika si investor punya waran dengan harga eksekusi sebesar Rp 800 per saham, pemilik waran tersebut punya leverage Rp 200 per saham saat ia mengkonversi saham tersebut ketika harga sahamnya di pasar naik menjadi Rp 1.000," terangnya.

Sedangkan menurut Lucky, emiten bisa diuntungkan lewat penerbitan saham karena bisa meningkatkan likuiditas sahamnya di pasar. Jika waran tersebut dikonversikan ke saham, maka jumlah saham si emiten penerbit yang beredar di pasar jadi semakin banyak. Saham tersebut pun menjadi semakin likuid berkat waran yang diterbitkannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×