kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.169   31,00   0,19%
  • IDX 7.058   73,96   1,06%
  • KOMPAS100 1.054   13,96   1,34%
  • LQ45 829   11,79   1,44%
  • ISSI 213   1,14   0,54%
  • IDX30 423   7,19   1,73%
  • IDXHIDIV20 510   7,90   1,57%
  • IDX80 120   1,68   1,41%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 141   2,08   1,50%

Mengupas reksadana saham Narada Kapital


Kamis, 04 Januari 2018 / 22:55 WIB
Mengupas reksadana saham Narada Kapital


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk milik PT Narada Kapital Indonesia, yakni Narada Saham Indonesia mencetak rekor untuk kategori reksadana saham sepanjang tahun 2017 dengan return hingga 30%.

Berdasarkan data Infovesta untuk kinerja reksadana sepanjang tahun 2017, produk milik PT Narada Kapital Indonesia tersebut menduduki posisi ketiga untuk reksadana saham dengan kinerja terbaik. Adapun pencapaiannya return selama tahun sebesar 35,54%.

Jalaludin Miftah, Vice President Marketing Communication PT Narada Kapital Indonesia menjelaskan, dana kelolaan reksadana ini hingga akhir Desember 2017 tercatat di Rp 232 miliar. Posisi ini melejit dibandingkan pencapaian mereka di akhir kuartal I-2017 di Rp 8 miliar.

Menurutnya, dalam mengelola produk ini, perusahaannya melakukan pendekatan fundamental dan teknikal dalam menilik valuasi saham pilihannya. Akhirnya kombinasi portofolionya diseimbangkan antara saham-saham big cap dan medium cap. Adapun lima saham utamanya adalah BBRI, PTBA, WSKT, TLKM, dan UNTR.

"Kami juga memanfaatkan secara optimal waktu yang pas untuk beli maupun jual saham," jelas Jalaludin. Menurutnya, hingga akhir tahun 2018, target dana kelolaan Rp 1 triliun dapat tercapai.

Ke depan, Narada berniat untuk menjangkau lebih banyak calon nasabah dengan memberikan kinerja yang optimal pada produk serta lebih gencar mengadakan agenda bersama calon investor. Apalagi dalam tahun politik 2018 dan 2019, maka calon investor harus mulai pintar mengelola dana dan menyebar aset mereka.

"Kami akan terus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan market baik regional maupun global, serta melakukan manajemen risiko yang baik dalam pemilihan saham dan waktu yang tepat untuk beli atau jual saham," jelas Jalaludin.

Sembaga tambahan, Jalaludin juga menjelaskan bahwa kenaikan ini merupakan hasil dari semangat baru setelah terjadi perubahan manajemen dan pemegang saham yang terjadi pada bulan Maret 2017 lalu. Investor yang tertarik dapat memulai membuka investasi di reksadana ini dengan minimal pembelian di Rp 100.000.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×