kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.009.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.423   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.826   89,55   1,16%
  • KOMPAS100 1.090   11,81   1,10%
  • LQ45 796   7,19   0,91%
  • ISSI 266   4,27   1,63%
  • IDX30 412   3,48   0,85%
  • IDXHIDIV20 478   3,30   0,69%
  • IDX80 121   1,49   1,25%
  • IDXV30 131   2,08   1,62%
  • IDXQ30 133   0,70   0,53%

Mengulik Strategi Cuan Para Trader, Mudah Bagi Pemula, Tajam Bagi yang Pro


Selasa, 02 September 2025 / 10:29 WIB
Mengulik Strategi Cuan Para Trader, Mudah Bagi Pemula, Tajam Bagi yang Pro
ILUSTRASI. Dok. Valbury


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini

KONTAN.CO.ID - Tahun 2025 penuh kejutan di pasar global. Pergerakan harga emas yang fluktuatif, naik turunnya USD akibat kebijakan suku bunga The Fed, serta gejolak geopolitik membuat banyak trader kebingungan mencari momen entry yang tepat.

Biasanya menjelang akhir tahun, volatilitas dan volume pasar meningkat. Ini momen penting untuk memperbaiki strategi trading agar lebih siap hadapi Q4. Di situasi seperti ini, trader membutuhkan alat bantu yang bisa memberikan sinyal arah pergerakan dengan cepat.

Di sinilah strategi indikator menjadi senjata ampuh. Salah satu yang paling banyak digunakan trader pro adalah MACD (Moving Average Convergence Divergence) dikombinasikan dengan Stochastic.

Mengenal MACD dan Stochastic Oscillator

MACD atau Moving Average Convergence Divergence, adalah indikator teknikal yang digunakan dalam analisis pasar keuangan untuk mengidentifikasi tren, potensi pembalikan arah, dan peluang masuk atau keluar pasar. Indikator ini membantu trader dan investor untuk memahami momentum dan kekuatan tren suatu aset.

MACD jadi favorit karena mudah dibaca oleh trader pemula, efektif untuk analisis tren jangka pendek dan menengah dan bisa dikombinasikan dengan strategi teknikal lain.

Adapun Stochastic adalah indikator yang berguna untuk mengetahui momentum pergerakan pasar. Biasanya digunakan oleh Day Trader dan Swing Trader untuk mengambil keputusan.

Indikator stochastic mengukur tren harga dengan membandingkan harga penutupan aset di satu waktu tertentu dengan kisaran pergerakan harganya dalam rentang periode waktu tertentu. Sebagai hasilnya, indikator ini akan memberikan sinyal apakah sebuah aset sedang dalam fase jenuh jual (oversold) atau jenuh beli (overbought) melalui kisaran nilai dari 0 hingga 100.

Mengapa Banyak Trader Pakai MACD dan Stochastic?

MACD memiliki sejumlah keunggulan sehingga menjadi favorit para trader. Di antaranya, indikator ini bisa digunakan untuk trading harian, swing, hingga jangka panjang serta cocok untuk semua instrumen mulai dari forex, emas, saham, hingga kripto.

Selain itu, MACD bisa mendeteksi reversal lebih awal lewat sinyal divergence. Indikator ini mudah dipahami oleh pemula, tapi tetap tajam di tangan expert. MACD juga mudah dikombinasikan dengan strategi teknikal lain seperti Stochastic.

Banyak trader menggunakan MACD dan Stochastic secara bersamaan untuk mendapatkan gambaran pasar yang lebih lengkap. MACD menunjukkan pergerakan arah tren, sementara Stochastic menginformasikan apakah ini waktu yang tepat untuk masuk atau keluar. Kombinasi dinamis ini sangat efektif jika digunakan secara optimal karena memberikan trader kesempatan untuk menunggu titik masuk yang lebih percaya diri di market.

Meskipun sangat populer, MACD bukan tanpa kelemahan. Salah satu kekurangan utamanya adalah sensitivitas terhadap noise pasar, terutama dalam pasar yang bergerak sideways atau dalam kondisi konsolidasi. Dalam kondisi ini, MACD dapat menghasilkan banyak sinyal palsu yang tidak diikuti oleh pergerakan harga yang signifikan.

Cara Menggunakan MACD dan Stochastic

MACD beroperasi di prinsip konvergensi dan divergensi. Konvergensi terjadi ketika dua moving averages bergerak mendekati satu sama lain, sedangkan divergensi adalah kebalikannya, yaitu ketika dua moving averages menjauh satu sama lain.

Selain itu, ada konsep ‘histogram’ dalam MACD. Histogram adalah visualisasi dari perbedaan antara garis MACD dan garis sinyal. Ketika histogram positif (di atas nol), itu menunjukkan bahwa garis MACD berada di atas garis sinyal, yang biasanya diinterpretasikan sebagai sinyal bullish (tren naik). Sebaliknya, ketika histogram negatif (di bawah nol), itu menunjukkan bahwa garis MACD berada di bawah garis sinyal, yang biasanya diinterpretasikan sebagai sinyal bearish (tren turun).

Indikator Stochastic biasanya terdiri dari dua garis. Garis pertama biasanya disebut dengan %K, sedangkan garis kedua, yang biasa disebut %D. Pelajari lebih dalam bagaimana merepresentasikan kedua garis tersebut dalam strategi trading melalui ebook ‘Cari Momentum dengan Stochastic’.

Stochastic memiliki dua area yaitu :

  • Overbought, ketika garis stochastic berada di level > 80, artinya harga telah naik terlalu tinggi dan mungkin akan mengalami koreksi.
  • Oversold, garis stochastic berada di level < 20, harga telah turun terlalu rendah dan mungkin akan mengalami rebound.

Tips Menggunakan Indikator MACD dan Stochastic

  • Bersabarlah dan sesuaikan dengan rencana trading Anda. Strategi menjadi efektif ketika digunakan bersama dengan indikator teknis lainnya dan dalam konteks tren pasar secara keseluruhan.
  • Gunakan Manajemen Risiko: Seperti halnya strategi trading lainnya, sangat penting untuk mengelola risiko dengan tepat. Tetapkan stop-loss untuk membatasi potensi kerugian serta untuk memastikan setiap transaksi sesuai dengan toleransi risiko Anda.
  • Sebelum menggunakan uang sungguhan, disarankan untuk menguji coba dengan akun Demo. Hal ini akan membantu Anda memperoleh kepercayaan diri terhadap strategi dan sesuai gaya trading Anda.

Kombinasi MACD dan Stochastic yang kerap disebut dengan “sinyal emas” bisa jadi strategi andalan di pasar yang dinamis seperti tahun ini. Dengan menggabungkan analisis tren dan momentum, Anda bisa meminimalkan sinyal palsu dan meningkatkan akurasi entry.

Namun sebelumnya penting diketahui, Perdagangan Berjangka komoditi memiliki peluang keuntungan dan risiko kerugian yang tinggi. Apabila hendak berinvestasi dalam perdagangan berjangka, Anda perlu terlebih dahulu mengerti dan memahami kegiatan perdagangan berjangka serta isi Perjanjian dan Peraturan Perdagangan.

Karena itu, dengan mempelajari strategi trading lebih mendalam, Anda bisa semakin mengasah kemampuan untuk menentukan waktu terbaik menjual atau membeli di market dan meningkatkan peluang cuan.

Ingin menguasai “sinyal emas”ini? Dapatkan panduan lengkapnya secara gratis dengan mengunduh ebook Trading Akurat dengan MACD dan Cari Momentum dengan Stochastic. Kedua ebook ini sudah disertai dengan studi kasus yang akan membantu Anda trading lebih terarah dan lebih percaya diri.

Selanjutnya: 7 Horor Thriller Sadis Netflix yang Penuh Darah dan Mencekam

Menarik Dibaca: 7 Horor Thriller Sadis Netflix yang Penuh Darah dan Mencekam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×