kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menguat sejak awal tahun, ini pendorong laju saham ANTM dan INCO


Senin, 02 November 2020 / 06:36 WIB
Menguat sejak awal tahun, ini pendorong laju saham ANTM dan INCO
ILUSTRASI. Emas Antam. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terkoreksi hingga 18,59%. Namun, dua saham emiten produsen nikel tanah air yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sudah menunjukkan kinerja yang apik sejak awal tahun.

Mengutip RTI, saham ANTM menguat 25,60% secara year-to-date.  Sementara saham INCO menguat 11,26% sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan Selasa (27/10).

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, kenaikan kedua saham ini ada campur tangan dari sentimen harga komoditas. Lebih lanjut, ada dorongan sentimen rencana proyek holding baterai mobil listrik nasional, antara ANTM, PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

“Selain itu, ada pula rencana Tesla membangun pabrik di Indonesia,” ujar William, Minggu (11/1). 

Untuk diketahui, beredar kabar bahwa Tesla, salah satu produsen mobil listrik terkemuka dunia, berencana membangun pabrik di Indonesia, tepatnya di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Laba Vale Indonesia (INCO) melonjak 479 kali lipat, ini sebabnya

Mengutip pemberitaan, manajemen Tesla tertarik menanamkan modal lantaran Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia.

Sebelumnya, Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu juga mengamini berita tentang pembentukan Holding Indonesia Battery  sangat memberikan sentimen positif bagi ANTM.

Terlebih, holding baterai ini nantinya bisa menjadi sarana untuk menyalurkan produksi nickel ore yang telah dilarang ekspornya per 1 Januari 2020.

Samuel Sekuritas Indonesia menilai positif berita ini dan berharap adanya kepastian nilai proyek, feasibility study, serta groundbreaking pada tahun depan sehingga dapat mendorong kinerja  ANTM secara keseluruhan.

William menilai, saham-saham ini masih  berpeluang untuk melanjutkan penguatan. Adapun level support yang perlu diperhatikan antara lain ANTM di level Rp 1.020 dan INCO di level Rp 3.940.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×