kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,01   -18,50   -1.98%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengintip peluang window dressing pada tahun ini


Senin, 04 Oktober 2021 / 13:42 WIB
Mengintip peluang window dressing pada tahun ini
ILUSTRASI. Pekerja melintas dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki pekan pertama di bulan Oktober 2021, investor kembali bertanya-tanya apakah window dressing akan terjadi di tahun yang cukup fluktuatif ini. Window dressing adalah fenomena yang terjadi saat saham-saham mencatatkan kenaikan kinerja terutama di bulan Desember. 

Dalam riset mingguannya pada Senin (4/10), Infovesta Utama menyebut, secara historis, indeks saham LQ45 selama 10 tahun terakhir di bulan Desember selalu mencatatkan kinerja positif dengan rata-rata kenaikan sebesar 3,64%. Sedangkan, kinerja LQ45 pada bulan Oktober selama 10 tahun terakhir juga tercatat naik sebanyak 7 kali dengan rata-rata kinerja sebesar 2,31%.

Berikutnya, kinerja reksadana saham sendiri berdasarkan infovesta equity fund index selama 10 tahun terakhir di bulan desember juga selalu mencatatkan kinerja positif dengan rata-rata sebesar 2,82%. Sementara pada bulan Oktober 90% mencatatkan kinerja positif selama 10 tahun terakhir dengan rata-rata sebesar 2,44% atau lebih tinggi dari rata-rata kinerja indeks LQ45 pada bulan Oktober dalam periode yang sama.

“Kendati demikian, investor tetap perlu memperhatikan beberapa isu global yang menjadi kekhawatiran bagi investor yaitu tapering oleh The Fed yang kemungkinan mulai dilaksanakan per bulan November 2021 dan selesai pada pertengahan 2022,” tulis Infovesta Utama dalam risetnya.

Baca Juga: Kondisi ekonomi kuartal IV diramal membaik, analis rekomendasikan saham-saham ini

Selain itu, kasus Evergrande yang memicu kekhawatiran krisis ekonomi global karena ketidakmampuannya dalam melunasi utang dari bank juga patut diperhatikan. Serta adanya krisis energi yang melanda beberapa negara besar seperti China, Inggris, dan India yang mengalami kelangkaan pasokan, naiknya harga gas dan listrik, serta kesulitan bahan bakar minyak yang dapat memperlambat aktivitas ekonomi yang baru akan pulih pasca pandemi Covid-19.

Namun, secara domestik, Infovesta Utama menilai justru masih ada harapan seiring tingkat penularan Covid-19 gelombang kedua yang sudah mereda karena tingkat vaksinasi yang meningkat. 

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui GDP secara year on year (yoy) dan quarter on quarter (qoq) mencatatkan angka positif masing-masing sebesar 7,07% dan 3,31%. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang membaik, hal ini diharapkan mendukung perbaikan laporan keuangan di kuartal IV 2021.

Berdasarkan beberapa hal tersebut, Infovesta Utama melihat potensi terjadinya window dressing ini dapat menjadi peluang bagi investor dengan profil risiko agresif untuk dapat menambah posisi pada investasi berbasis saham seperti reksadana saham. 

“Pasalnya, pergerakan pasar saham di kuartal IV-2021 ini diperkirakan akan lebih baik seiring dengan perbaikan-perbaikan yang sudah diulas di atas. Hal ini juga tentunya akan berdampak positif bagi kinerja investasi reksadana saham hingga penutupan tahun 2021,” tutup Infovesta Utama.

Selanjutnya: IHSG Berpeluang Lebih Kuat di Oktober

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×