Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat tak bertenaga di akhir pekan (11/3). Mengutip data RTI, pada pukul 09.15 WIB, indeks mencatatkan penurunan sebesar 0,27% menjadi 4.779,70.
Ada 79 saham yang tertekan. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 71 saham dan 80 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi pagi ini melibatkan 413,979 juta saham dengan nilai transaksi Rp 504,685 miliar.
Secara sektoral, ada tujuh sektor yang tertekan. Tiga sektor dengan penurunan terdalam antara lain: sektor barang konsumen turun 0,81%, sektor pertambangan turun 0,64%, dan sektor manufaktur turun 0,36%.
Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top losers pagi ini di antaranya: PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 3,25% menjadi Rp 745, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 2,39% menjadi Rp 6.100, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 2,24% menjadi Rp 2.615.
Sedangkan jajaran top gainers indeks LQ 45 dihuni oleh: PT PP London Sumatra Tbk (LSIP) naik 3,6% menjadi Rp 1.725, PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) naik 1,54% menjadi Rp 3.300, dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik 1,29% menjadi Rp 17.750.
Penurunan indeks pagi ini sejalan dengan pergerakan negatif bursa regional. Asal tahu saja, bursa Asia juga memerah pada transaksi akhir pekan. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.38 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3% menjadi 125,11. Dengan demikian, sepanjang pekan ini, bursa Asia menuju penurunan sebesar 0,9%.
Sementara itu, indeks Topix Jepang turun 0,8%, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,1%, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,4%, dan indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru turun 0,2%.
Penurunan juga terjadi pada indeks Strait Times Singapura dan Taeix Taiwan dengan penurunan masing-masing 0,5% dan 0,1%.
Penurunan bursa regional terjad pasca keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) yang kemarin memutuskan untuk mendongkrak stimulus dan memangkas suku bunga acuannya. Kebijakan ECB rupanya gagal memenangkan hati pelaku pasar di Asia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News