kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengejar modal dari aksi menjual saham baru


Selasa, 08 Juli 2014 / 06:08 WIB
Mengejar modal dari aksi menjual saham baru
ILUSTRASI. Simak daftar rekomendasi restoran terbaik di Jakarta dari peringkat pertama hingga kelima


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Modern International Tbk (MDRN) tak mau ketinggalan langkah untuk memperkuat bisnis convenience store lewat merek waralaba 7-Eleven alias Sevel. Untuk itu, MDRN menggelar aksi galang dana lewat aksi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu alias private placement.

Mengacu prospektus yang dirilis Rabu (25/6), MDRN berencana melepas 415,88 juta saham dalam private placement. Jumlah ini setara 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. MDRN menetapkan asumsi harga private placement minimal di Rp 657 per saham.

Ini berarti MDRN akan meraih dana minimal Rp 273,23 miliar. Namun MDRN belum menetapkan kapan aksi korporasi tersebut akan dieksekusi. Soalnya, private placement akan digelar sekaligus atau bertahap dalam jangka waktu dua tahun sejak disetujui RUPSLB.

MDRN menjadwalkan RUPSLB pada 10 Juli 2014. Aksi private placement bertujuan memperkuat struktur permodalan perusahaan. Pasca private placement kas dan setara kas MDRN akan naik menjadi Rp 416,25 miliar, dari Rp 145,94 miliar. Total aset MDRN juga akan meningkat dari Rp 1,89 triliun menjadi Rp 2,16 triliun.

Struktur modal yang lebih kuat, MDRN mengharapkan bisa terus mengembangkan Sevel. MDRN memang kelak akan menggunakan mayoritas dana hasil private placement untuk pengembangan bisnis 7-Eleven yang dijalankan anak usahanya, PT Modern Sevel Indonesia.

Ekspansi luar Jakarta

Reza Nugraha, analis MNC Securities menilai, konsistensi menggelar ekspansi bakal menentukan prospek bisnis MDRN ke depan. Saat ini, MDRN bisa dikatakan sebagai pemimpin pasar convenience store di Jakarta dengan jumlah gerai 157 unit.

Analis menilai, tantangan bagi MDRN adalah memperkuat jaringan di Jakarta dan memperluas ke daerah lain.  "Akan lebih baik jika MDRN mulai memperkuat jaringan di daerah penyangga Jakarta karena potensi di sana juga sangat baik," kata Reza. Tak hanya gerai, MDRN perlu menambah varian produk yang dijual di gerai Sevel.

William Surya Wijaya, Analis Asjaya Indosurya Securities mengatakan, varian produk yang dijual di Sevel sebenarnya sudah lumayan banyak dan menunjang karakteristik konsumen. Tapi, akan akan lebih menarik jika menambah varian produk baru.

Manajemen MDRN berniat menjual 3.000 item-4.000 item produk hingga tiga tahun ke depan. Hingga kini gerai Sevel baru menjajakan 2.000 item produk. "Dengan produk yang kian beragam, konsumen yang datang juga akan lebih banyak dan dari kelas sosial yang lebih lebar," ungkap William.
Tapi likuiditas saham MDRN tidak menarik banyak investor. Aksi private placement pun tidak akan mendongkrak likuiditas saham MDRN.  "Saham private placement langsung diambil investor strategis, likuiditas tidak akan terpengaruh," ujar Reza. Kondisi itu, saham MDRN lebih cocok untuk investasi jangka panjang saja.

Reza merekomendasikan beli di Rp 750. William merekomendasikan, hold di Rp 710 per saham. Linda Lauwira, analis CIMB menyarankan, add di Rp 950. Senin (7/7), harga MDRN naik 0,74% ke Rp 685 per saham.         

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×