Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah melalui tren negatif, harga minyak dunia mulai membaik. Mengutip Bloomberg, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) pada Senin (2/3), pukul 21.00 WIB, masih menguat dan berada di level US$ 45,52 per barel.
Di awal pekan ini, posisi minyak WTI menguat 1,70% dibanding dengan penutupan di hari sebelumnya yang berada di level US$ 44,76 per barel.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, kenaikan minyak dunia ini disebabkan oleh tiga faktor. Pertama adalah bargain hunting atau terjadinya aksi beli setelah minyak dunia berada pada level terendah pada Jumat (28/2).
Baca Juga: Harga minyak mentah kembali mendidih, minyak Brent dan WTI naik 4% di Senin (2/3)
Kedua, adanya penurunan aktivitas rig minyak mentah di Amerika Serikat (AS). “Ketiga, saat ini pasar tengah berharap OPEC+ akan merealisasikan wacana memangkas pengurangan produksi tambahan hingga 1 juta barel per hari pada pertemuan 5-6 Maret mendatang,” jelas Faisyal, Senin (2/3).
Namun Faisyal juga melihat potensi harga minyak dapat berbalik arah dan kembali melemah. Sebab, saat ini pasar tengah mengambil sikap wait and see terkait hasil pertemuan OPEC.
Jika tidak ada pengurangan atau pengurangan tidak sesuai ekspektasi, tidak menutup kemungkinan harga akan kembali turun.
“Karena kekhawatiran pasar akan dampak perlambatan permintaan minyak dunia imbas virus corona masih cukup tinggi,” tambah Faisyal.
Baca Juga: Analis: Rebound harga gas alam hanya sesaat
Oleh sebab itu, hingga akhir pekan ini, Faisyal memproyeksikan harga minyak dunia akan besar kemungkinan turun dan berada di level US$ 43,53 per barel.
Sementara untuk akhir kuartal pertama, bukan tidak mungkin minyak dunia akan menguji US$ 34 - US$ 38 per barel jika tidak ada kesepakatan pemangkasan OPEC dan virus corona belum menemui titik terang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News