kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menanti pelelangan menara EXCL


Rabu, 16 Juli 2014 / 16:55 WIB
Menanti pelelangan menara EXCL
ILUSTRASI. Moms Wajib Tahu! Inilah 5 Cara untuk Mengatasi Biduran pada Anak


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Langkah PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang ingin melakukan penjualan menara belum juga menemukan kejelasan. Padahal, EXCL telah menjanjikan mulainya proses tender di bulan ini.

Turina Farouk, Vice President Corporate Communication EXCL bilang bahwa pihaknya masih dalam penetapan berapa jumlah menara yang akan dilepas. Ia pun membantah kabar yang menyebut bahwa EXCL akan menjual 2.000 menara. "Masih ada beberapa angka yang perlu dibahas," ucapnya, kepada KONTAN, Rabu, (16/7).

Turina juga menyangkal informasi jika EXCL akan melepas menaranya secara bertahap atau per batch. Ia mengatakan, EXCL akan melepas langsung sebagian dari 8.000 menara yang dimiliki.

Menurutnya, pelelangan ini merupakan proses yang cepat. EXCL menargetkan semua prosesnya dapat rampung sebelum tahun 2014 berakhir. Pasalnya, kebutuhan utang EXCL semakin ketat dan emiten ini membutuhkan kucuran dana untuk melakukan pembayaran.

Turina menyadari, EXCL masih dalam tahap awal proses pelelangan menaranya. EXCL pun baru saja membuka pengumuman lelang kepada para pihak yang berminat. Di situ, EXCL akan melepas asetnya ke perusahaan yang bergerak di jasa menara yang menawar dengan valuasi terbaik.

Beberapa perusahaan pun telah menyatakan keinginannya untuk mencaplok menara EXCL. Sebut saja PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR), dan PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST).

Direktur Keuangan TBIG, Helmy Yusman Santoso mengaku baru menandatangani perjanjian rahasia atau confidentially agreement. "Tapi mereka belum memberi proposal. Kita belum menerima Term of Reference (TOR)," ungkapnya.

Dalam melakukan pembelian menara, Helmy menyebut bahwa pihaknya akan memerhatikan berapa jumlah tenan, tenor, dan pendapatan yang bisa diraih dari menara tersebut. Pasalnya, EXCL tak hanya menjual namun juga akan menyewanya kembali.

Helmy bilang bahwa tenor untuk penjualan menara biasanya sekitar 10 tahun. Namun bukan tak mungkin jika lebih tenornya lebih panjang. Apabila semakin panjang tenor dan besar biaya sewa, maka pelelang pun akan menawar dengan harga lebih tinggi.

Ia melihat, EXCL masih akan memiliki ketergantungan dengan infrastruktur menaranya. Maka dari itu, emiten tersebut pasti melakukan due diligence sebelum menyerahkan menaranya ke pihak lain. Siapa pun itu, ia yakin EXCL pasti melihat kemampuan operasional dan rekam jejak para calon pembelinya.

Karena itu, Helmy melihat bahwa EXCL akan memberi harga premium dari penjualan menaranya. Ia bercerita bahwa dahulu pun ketika TBIG mengakuisisi menara PT Indosat Tbk (ISAT), nilainya mencapai US$ 165.000 per menara. Padahal jika membangun sendiri, harga satu menara sekitar Rp 1 miliar sampai Rp 1,1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×