Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) berencana membeli sebagian besar saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR). Protelindo ditetapkan sebagai pihak pembeli setelah menjadi pemenang tender/lelang yang berjalan selama kurang lebih empat bulan.
Saham-saham yang akan dibeli mewakili sekurang-kurangnya 90% dari total modal yang disetor dan ditempatkan dalam Solusi Tunas Pratama. Protelindo akan mengambil alih saham-saham tersebut dari 14 penjual yang berbentuk korporasi.
Para penjualan tersebut terdiri dari PT Kharisma Indah Ekaprima, Cahaya Anugerah Nusantara Holdings Limited, Pioneering Networks Investments, Fajarindo Nusantara Holdings, Perdana Indonesia Holdings, Uniperkasa Indonesia Investments, Nusantara Connectivity Ventures.
Kemudian Puncak Pratama Holdings Limited, Clearwater Insight Investments, Tumbuh Abadi Holdings Limited, Sentral Nusantara Holdings Limited, Great Archipelago Capital, Evergreen Digital Capital, dan Towering Heights Investments Limited.
Baca Juga: Protelindo bakal jadi pengendali baru, ini kata Dirut Solusi Tunas (SUPR)
Pada tanggal 4 September 2021, Protelindo dan para penjual telah menandatangani Sale and Purchase Agreement alias Perjanjian Jual Beli. Setelah transaksi pengambilalihan ini selesai, maka Protelindo akan menjadi pengendali baru Solusi Tunas Pratama, menggantikan PT Kharisma Indah Ekaprima yang saat ini menggenggam kepemilikan sebesar 25,6%.
Selanjutnya, penyelesaian rencana pengambilalihan ini akan bergantung pada pemenuhan seluruh kondisi dan persyaratan yang diatur dalam Perjanjian Jual Beli. "Meskipun begitu, rencana pengambilalihan ditargetkan untuk dapat diselesaikan selambat-lambatnya 20 hari kerja setelah tanggal Perjanjian Jual Beli," kata manajemen Protelindo dalam keterbukaan informasi, Senin (6/9).
Setelah rencana pengambilalihan selesai, Protelindo juga akan melaksanakan penawaran tender yang wajib dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam POJK 9/2018.
Asal tahu saja, rencana pengambilalihan kepemilikan ini bertujuan untuk mengembangkan usaha serta memperluas jaringan usaha Protelindo demi memperkuat posisi Protelindo sebagai pemilik dan operator tower independen yang melayani operator telekomunikasi Indonesia.
Selanjutnya: Energi Mega Persada (ENRG) semakin agresif menambah aset di sektor hulu migas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News