kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menakar Prospek Saham MEDC Usai Mengakuisisi ConocoPhillips Indonesia Holding


Selasa, 08 Februari 2022 / 19:05 WIB
Menakar Prospek Saham MEDC Usai Mengakuisisi ConocoPhillips Indonesia Holding
ILUSTRASI. Medco Energi Internasional (MedcoEnergi)


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) semakin getol mendorong portofolio energi bersih, salah satunya pengembangan gas.

Beberapa waktu yang lalu, MEDC telah mengakuisisi seluruh saham yang diterbitkan perusahaan minyak dan gas bumi yakni ConocoPhillips Indonesia Holding Ltd (CIHL) dari Phillips International Investment Inc yang merupakan anak perusahaan dari ConocoPhillips (COP).

Andhika Cipta Labora, analis Kanaka Hita Solvera, mengatakan, dengan mengakuisisi ConocoPhillips Indonesia Holding Ltd. (CIHL) sebesar US$ 1,35 miliar atau setara Rp 19,37 triliun, ini akan menjadi sentimen positif untuk MEDC. Karena setelah akuisisi, perusahaan ini akan menjadi pemasok gas pipa utama ke Singapura.

Lewat PT Medco Power Indonesia (MPI), sambungnya, MEDC menggenjot transisi bisnis ke energi bersih dan ke depannya energi yang akan sampai ke konsumen akan banyak dalam bentuk listrik termasuk ke kendaraan.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Dengan Kapitalisasi Pasar di Atas Rp 100 Triliun

Selain itu, MPI juga fokus terhadap transisi energi dengan pengembangan listrik berbasis LNG atau gas. Dengan merambah ke industri mobil listrik dan renewable energy untuk ke depannya menjadi prospek bisnis yang baik untuk MEDC.

"Di tengah naik turunnya harga minyak dunia yang saat menjadi bisnis inti perusahaan saat ini, membuat ke depannya transisi bisnis ke energi listrik menjadi katalis positif untuk MEDC," tutur Andhika, Selasa (8/2).

Seperti diketahui, harga minyak sudah sempat menyentuh US$ 90 per barel. Andhika bilang, dengan semakin membaiknya perekonomian dunia seharusnya harga minyak pada tahun 2022 diproyeksi masih bisa ke harga US$ 98 per barel hingga US$ 100 per barel.

Dengan masih tingginya harga minyak dunia sekarang ini, Andhika memproyeksi MEDC masih dapat menjaga kinerja baik pada tahun 2022.

Baca Juga: Prospek Apik Usai Akuisisi ConocoPhillips, Ini Rekomendasi Saham Medco Energi (MEDC)

Adapun tantangan untuk MEDC datang dari naiknya kasus omicron yang memunculkan kekhawatiran akan adanya pengetatan kegiatan masyarakat lagi. Apabila ini terjadi tentu akan menghambat mobilitas masyarakat yang membuat permintaan minyak akan turun.

Andhika memberikan rekomendasi buy on weakness MEDC Rp 545-Rp 570 dengan target penguatan ke Rp 620.

 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×