kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menakar prospek saham ASII


Senin, 27 April 2015 / 22:03 WIB
Menakar prospek saham ASII
ILUSTRASI. iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sepanjang Januari-Maret 2015, kinerja PT Astra International Tbk (ASII) mendapat rapor merah. Laba bersih perseroan merosot 15,46% secara year-on-year (yoy).

Per akhir Maret 2015, laba bersih ASII tercatat sebesar Rp 3,99 triliun. Angka ini menyusut dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp 4,72 triliun.

Kiswoyo Joe, Managing Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan hasil kinerja ASII ini di luar dari ekspektasi analis. Menurutnya merosotnya kinerja perseroan lantaran memburuknya prestasi anak usahanya. "Kinerja anak usahanya baik AALI, AUTO turun membuat kinerja induk Grup Astra ikut terpuruk." kata Kiswoyo pada KONTAN, Senin (27/4).

Melorotnya kinerja anak usaha ASSI yakni PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) juga di bawah ekspektasi analis.

Ke depan, Kiswoyo memperkirakan ASII masih akan menghadapi tantangan besar. Pasalnya, sektor otomotif sebagai lini bisnis utamanya perseroan belum bisa bangkit, padahal sektor ini berkontribusi lebih dari 51% terhadap pendapatan perseroan.

Dari sisi lain, kata Kiswoyo, ASSI tidak bisa mengharapkan topangan dari lini lainnya mengingat kinerja anak usaha masih mengalami perlambatan.

Reza Nugraha, Analis MNC Securities mengatakan, penurunan kinerja ASII ini di bawah ekspektasi. Saat penjualan kendaraan bermotor mengalami perambatan pada Januari-Februari, dia memperkirakan kinerja ASII hanya akan turun 7-10%.

Reza bilang, penurunan tajam ini terjadi karena penurunan daya beli masyarakat yang cukup besar. Penurunan ini kata dia, juga ditandai dengan penurunan penyaluran kredit bank Mandiri. Sementara di di sisi lain, kinerja anak usaha ASII juga mengalami penurunan sehingga kinerja grup Astra anjlok tajam.

Reza melihat daya beli masyarakat masih akan mengalami penurunan karena kenaikan tariff listrik, gas, dan subsidi premium yang dihapuskan. Karena itu, dia menmperkirakan tantangan ASII masih cukup besar. “Kalau keadaan daya beli masyarakat ini dibiarkan, kinerja ASII akan mengalami penurunan 10-15%,” kata Reza.

Reza merekomendasikan hold untuk saham ASSI dengan target harga akhir tahun 4.400. Adapun Kiswoyo menargetkan harga ASII 4.500. Pada perdagangan Senin (27/4), saham ASII ditutup melemah di level 4.450.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×