kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Menakar prospek saham ASII


Senin, 27 April 2015 / 22:03 WIB
Menakar prospek saham ASII
ILUSTRASI. iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sepanjang Januari-Maret 2015, kinerja PT Astra International Tbk (ASII) mendapat rapor merah. Laba bersih perseroan merosot 15,46% secara year-on-year (yoy).

Per akhir Maret 2015, laba bersih ASII tercatat sebesar Rp 3,99 triliun. Angka ini menyusut dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp 4,72 triliun.

Kiswoyo Joe, Managing Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan hasil kinerja ASII ini di luar dari ekspektasi analis. Menurutnya merosotnya kinerja perseroan lantaran memburuknya prestasi anak usahanya. "Kinerja anak usahanya baik AALI, AUTO turun membuat kinerja induk Grup Astra ikut terpuruk." kata Kiswoyo pada KONTAN, Senin (27/4).

Melorotnya kinerja anak usaha ASSI yakni PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) juga di bawah ekspektasi analis.

Ke depan, Kiswoyo memperkirakan ASII masih akan menghadapi tantangan besar. Pasalnya, sektor otomotif sebagai lini bisnis utamanya perseroan belum bisa bangkit, padahal sektor ini berkontribusi lebih dari 51% terhadap pendapatan perseroan.

Dari sisi lain, kata Kiswoyo, ASSI tidak bisa mengharapkan topangan dari lini lainnya mengingat kinerja anak usaha masih mengalami perlambatan.

Reza Nugraha, Analis MNC Securities mengatakan, penurunan kinerja ASII ini di bawah ekspektasi. Saat penjualan kendaraan bermotor mengalami perambatan pada Januari-Februari, dia memperkirakan kinerja ASII hanya akan turun 7-10%.

Reza bilang, penurunan tajam ini terjadi karena penurunan daya beli masyarakat yang cukup besar. Penurunan ini kata dia, juga ditandai dengan penurunan penyaluran kredit bank Mandiri. Sementara di di sisi lain, kinerja anak usaha ASII juga mengalami penurunan sehingga kinerja grup Astra anjlok tajam.

Reza melihat daya beli masyarakat masih akan mengalami penurunan karena kenaikan tariff listrik, gas, dan subsidi premium yang dihapuskan. Karena itu, dia menmperkirakan tantangan ASII masih cukup besar. “Kalau keadaan daya beli masyarakat ini dibiarkan, kinerja ASII akan mengalami penurunan 10-15%,” kata Reza.

Reza merekomendasikan hold untuk saham ASSI dengan target harga akhir tahun 4.400. Adapun Kiswoyo menargetkan harga ASII 4.500. Pada perdagangan Senin (27/4), saham ASII ditutup melemah di level 4.450.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×