kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menakar prospek rights issue yang paling menarik


Senin, 29 Juni 2020 / 20:18 WIB
Menakar prospek rights issue yang paling menarik
ILUSTRASI. Fasilitas Penetasan Telur Ayam (Hatchery) milik JAPFA.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten berencana untuk menambah modal dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Beberapa di antaranya sudah mengantongi izin dari pemegang saham untuk menggelar rights issue melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diadakan Juni ini.

Emiten tersebut meliputi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Bank Capital Tbk (BACA), PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB), PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), dan PT Bank Bukopin Tbk (BBKP).

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, rights issue sekarang ini menjadi salah satu cara efektif dalam mencari pendanaan. Akan tetapi, ia menegaskan investor perlu lebih cermat dalam melihat tujuan dari masing-masing emiten melakukan aksi korporasi tersebut.

Pasalnya, "Saat ini pasar modal sedang sepi dan investor lebih beralih ke aset investasi aman seperti emas," ujarnya ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (29/6).

Dari daftar saham yang akan melakukan rights issue tersebut dapat dikatakan menarik tergantung dari tujuan melakukan aksi korporasi ini. William melihat rights issue JPFA menjadi paling menarik.

Baca Juga: Perkuat struktur modal, Bank Capital (BACA) akan rights issue 20 miliar saham

Mengingat emiten ini juga bakal melakukan pembelian kembali atawa buyback saham di saat yang bersamaan. "Dengan demikian potensi rights issue terserap lebih besar, dan harga saham lebih memungkinkan untuk naik," tambahnya.

Dalam keterbukaan informasi, JPFA berencana mengeluarkan saham baru Seri A dalam jumlah sebanyak-banyaknya 30% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh Perseroan saat ini atau sebanyak-banyaknya 3.51 miliar saham Seri A.

Selain itu, JPFA berniat untuk melakukan buyback saham dengan jumlah maksimal 2,5% dari seluruh saham yang telah ditempatkan. Guna melaksanakan aksi korporasi tersebut, JPFA telah menyediakan dana sebesar Rp 350 miliar.

Lebih lanjut ia bilang, pelaku pasar perlu melihat lebih dulu harga pelaksanaan aksi tersebut karena apabila harganya di atas harga pasar sekarang ini kemungkinan hanya sedikit yang berminat mengeksekusi rights issue. Terakhir, JPFA belum menentukan harga pelaksanaan dari rights issue ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×