Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi mengumumkan susunan pengurus Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara pada Senin (24/3). Pengumuman ini disampaikan oleh CEO Danantara, Rosan Roeslani, dalam acara yang digelar di Gedung Graha CIMB Niaga, Jakarta Selatan.
Dalam struktur organisasi yang diumumkan, dua mantan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo, ditunjuk sebagai anggota Dewan Pengarah Danantara.
Sementara itu, Dewan Pengawas Danantara diisi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani, serta mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2012-2017, Muliaman Hadad.
Baca Juga: Resmi Diumumkan, Ini Daftar Lengkap Pengurus BPI Danantara
Di jajaran operasional, Danantara menunjuk sepuluh direktur pelaksana yang berasal dari berbagai latar belakang profesional.
Salah satu posisi penting, yaitu Managing Director Legal, ditempati oleh Robertus Bilitea, mantan Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia serta Direktur Eksekutif Hukum Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) periode 2012-2020.
Dampak Terhadap Pasar Saham
Pengumuman susunan pengurus Danantara tidak berdampak positif terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada perdagangan Senin, IHSG ditutup melemah 1,55% ke level 6.161,22. Bahkan, pada sesi pertama perdagangan, indeks sempat turun hingga 4,6%.
Pelemahan IHSG juga dipengaruhi oleh pengumuman peralihan kepemilikan saham Negara Republik Indonesia di beberapa BUMN ke Danantara melalui PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI). Saat ini, sedikitnya 13 BUMN telah mengalihkan sahamnya ke BKI.
Baca Juga: Pasar Berharap Danantara Bisa Menjaga Profesionalitas dan Independensi
Edwin Sebayang, Direktur Purwanto Asset Management, menilai bahwa pasar masih memiliki keraguan terhadap integritas dan kredibilitas pengelola Danantara. Selain itu, ketidakjelasan cetak biru pengelolaan serta strategi jangka panjang Danantara juga menjadi perhatian investor.
Sementara itu, pengamat pasar modal dari Universitas Indonesia, Budi Frensidy, menyoroti bahwa minimnya kepercayaan investor global terhadap perekonomian Indonesia turut mempengaruhi tekanan di pasar saham. Meskipun demikian, ia berharap profesionalisme pengurus Danantara dapat membangun kepercayaan publik.
Di sisi lain, Direktur Infovesta Utama, Parto Kawito, menilai pelemahan IHSG juga dipengaruhi oleh antisipasi pelaku pasar terhadap libur Lebaran yang panjang. Kekhawatiran akan gejolak di pasar keuangan global selama libur bursa domestik menjadi faktor tambahan yang menekan IHSG.
Baca Juga: Jokowi dan SBY Masuk Jajaran Pengurus Danantara, Apa Tugasnya?
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman, mengakui bahwa kondisi pasar saat ini sangat dipengaruhi oleh persepsi investor. Ia mengimbau agar pengurus Danantara diberikan waktu untuk membuktikan kinerja mereka.
“Saya memahami berbagai persepsi yang muncul, namun kita perlu melihat bagaimana mereka menjalankan tugasnya ke depan,” ujar Iman.
Selanjutnya: Setelah IPO, Yupi Indo Jelly (YUPI) Bakal Perluas Ekspansi di Pasar Global
Menarik Dibaca: Operasional BCA pada Libur dan Cuti Bersama Nyepi hingga Idul Fitri 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News