Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki bulan September, istilah September Effect kembali terdengar. Idiom ini umumnya menggambarkan kondisi pasar saham yang mengalami tekanan atau koreksi di bulan September.
Berdasarkan data Bloomberg, rata-rata dalam satu dekade terakhir Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah sudah terkoreksi 1,62%. Namun sepanjang September 2024, IHSG udah naik 1,18%.
Bahkan IHSG kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Selasa (10/9) di level 7.761,38. Ini merupakan rekor terbaru dari level sebelumnya di 7.721,84 yang berhasil ditembus pada Jumat (6/9).
Baca Juga: IHSG Berpotensi Menguat Pada Rabu (11/9), Intip Rekomendasi Saham Berikut
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menyebut memang ada potensi terjadi sell on news ketika The Fed memutuskan untuk memangkas suku bunga sebanyak 25 bps.
Sehingga hal yang wajar jika terjadi koreksi, tetapi Nico bilang pelemahan IHSG pada bulan ini tidak akan terlalu dalam dan berlangsung lama. Adapun IHSG saat ini berada di level 7.700.
"Investor juga harus mencermati sentimen lainnya, misalnya pelantikan presiden, pemilihan kabinet. Sell on news berpotensi ada, tetapi harus lihat juga sentimen berikutnya," katanya saat dihubungi Kontan, Selasa (10/9).
Pilarmas Investindo Sekuritas memproyeksikan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 bps selama periode September–Desember 2024, yang mana 25 bps di September dan 25 bps pada Desember.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,76% ke 7.761 Pada Selasa (10/9), MAPI, GOTO, TOWR Top Gainers LQ45
"Beredar kabar bahwa Bank Indonesia (BI) berpotensi untuk menurunkan suku bunga. Jika terjadi, ini akan menjadi angin segar tambahan bagi IHSG di September," ucap Nico.
Menurutnya, penurunan suku bunga akan menjadi sentimen positif untuk kembali menggeliatkan perekonomian. Ini juga akan berimbas ada kembalinya aliran dana kepada aset investasi yang berisiko, seperti saham.
Lebih lanjut, saham pilihan Pilarmas Investindo Sekuritas untuk September sampai tutup tahun ini jatuh pada, BBCA, BBRI, BBNI, BMRI, TLKM, JSMR, CTRA, BSDE, SMRA, ASII dan AUTO. Investor juga bisa mencermati saham di sektor energi terbarukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News