Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menggelar lelang enam seri Surat Utang Negara (SUN), besok, Selasa (25/9). Target pemerintah, meraup dana Rp 10 triliun - Rp 20 triliun untuk menambah sebagian kebutuhan APBN 2018.
Berdasarkan keterangan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemkeu, tiga dari enam seri tersebut baru pertama kali diikutsertakan dalam lelang di pasar perdana, yakni SPN03181226, FR0077, dan FR0078.
Seri SPN03181226 menawarkan tingkat kupon secara diskonto dengan waktu jatuh tempo pada 26 Desember 2018.
Sementara itu, tingkat kupon tetap untuk seri FR0077 dan FR0078 baru akan ditetapkan pada 25 September 2018 atau hari pelaksanaan lelang. Seri FR0077 sendiri akan jatuh tempo pada 15 Mei 2024 sedangkan FR0078 akan jatuh tempo pada 15 Mei 2029.
Ketiga seri SUN tersisa merupakan seri lama yang pernah dilelang pada perdagangan sebelumnya. Salah satunya adalah seri SPN12190606 menawarkan tingkat kupon secara diskonto dengan waktu jatuh tempo pada 6 Juni 2019.
Berikutnya terdapat seri FR0065 menawarkan tingkat kupon sebesar 6,625% dengan waktu jatuh tempo pada 15 Mei 2033. Seri ini memiliki yield sebesar 8,43% hingga perdagangan Jumat (21/9) lalu.
Terakhir, seri FR0075 yang menawarkan tingkat kupon sebesar 7,50% dengan waktu jatuh tempo pada 15 Mei 2038. Seri ini memiliki yield sebesar 8,66% hingga perdagangan Jumat silam.
Sebagai catatan, pada lelang SUN sebelumnya tanggal 12 September lalu, pemerintah mampu meraup dana senilai Rp 16,21 triliun dari total penawaran yang masuk sebesar Rp 36,88 triliun.
Masih tetap ramai
Analis menilai, permintaan terhadap lelang kali ini masih bakal ramai meskipun di pekan depan ada agenda Federal Open Market Committee.
Sekadar informasi, bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve ini bakal menggelar rapat pada 25-26 September waktu setempat, yang diperkirakan pasar akan mengerek bunga acuan kembali.
Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia, Anil Kumar mengatakan, pengumuman kenaikan suku bunga acuan AS pada pekan depan dapat menjadi sentimen tersediri pada lelang SUN kali ini.
Namun, mengingat kinerja pasar obligasi lokal sedang bullish belakangan ini seiring maraknya aksi beli, ia yakin permintaan saat lelang SUN nanti akan tetap besar. “Seharusnya penawaran yang masuk minimal bisa dua kali lipat dari target indikatif,” ujarnya, Jumat (21/9).
Dia menambahkan, dua seri baru, yakni FR0077 dan FR0078 berpotensi memperoleh jumlah penawaran yang besar saat lelang nanti. Pasalnya, kedua seri tersebut merupakan seri benchmark baru untuk SUN tenor 5 tahun bagi FR0077 dan 10 tahun bagi FR0078. “Para investor mengincar keuntungan dari kedua seri tersebut di pasar primer sebelum benar-benar menjadi benchmark di tahun depan,” imbuhnya.
Selain itu, seri-seri dengan tenor kurang dari satu tahun seperti SPN03181226 dan SPN12190606 juga diperkirakan akan mendapatkan penawaran masuk yang cukup besar.
Para investor juga diyakini masih akan cenderung meminta yield yang tinggi saat lelang SUN hari Selasa depan. Tren tersebut kata Anil bisa terus berlanjut selepas pengumuman kenaikan suku bunga acuan AS.
Sebab, kenaikan tersebut otomatis akan memicu kenaikan yield SUN supaya spread dengan yield US Treasury tetap terjaga. Persentase kenaikan yield SUN juga bergantung pada pergerakan rupiah pasca FOMC nanti, termasuk respons BI terhadap kenaikan suku bunga acuan AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News