kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Menakar Daya Tarik Saham Garuda Indonesia (GIAA) yang Tengah Melandai


Kamis, 26 Januari 2023 / 15:39 WIB
Menakar Daya Tarik Saham Garuda Indonesia (GIAA) yang Tengah Melandai
ILUSTRASI. Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mulai menunjukkan pemulihan kinerja secara fundamental. Namun perbaikan ini, tak serta merta mendorong sahamnya melompat.

Hingga akhir perdagangan Kamis (26/1), GIAA parkir di level Rp 106 per saham atau naik 1 poin dari hari sebelumnya. Sepanjang tahun berjalan ini, GIAA sudah anjlok 48,04%.

Jika menilik kinerja perseroan, per 30 September 2022, GIAA mampu mencatatkan pendapatan usaha sejumlah US$ 1,5 miliar. Nilai ini naik 60,34% secara tahunan atau year on year (YoY) dari US$ 939,02 juta.

Baca Juga: Manuver Garuda Indonesia (GIAA) untuk Kembali Bersinar di 2023

Dari sisi bottom line, Garuda Indonesia berhasil membalikkan rugi sebesar US$ 1,66 miliar sepanjang sembilan bulan di 2021, menjadi laba sejumlah US$ 3,96 miliar.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mencermati perbaikan kinerja Garuda Indonesia ini didorong oleh pendapatan lain-lain atas restrukturisasi.

Memang kalau dicermati kenaikan laba periode berjalan GIAA ini ditopang oleh pendapatan usaha lainnya yang mencapai US$ 4,27 miliar. Sedangkan beban usaha perseroan mencapai US$ 1,85 miliar.

"Tapi dari sisi laba operasional masih rugi. Jadi fundamental perusahaan saat ini masih kurang solid karena sebenarnya masih mencatat rugi usaha," jelas Arjun kepada Kontan belum lama ini.

Baca Juga: Revisi Aturan DHE Belum Cukup Dongkrak Cadangan Devisa, Begini Kata Ekonom

Dia bilang dengan penyusutan beban perusahaan akan menjadi katalis positif bagi GIAA di masa mendatang. Apalagi dengan penghapusan PPKM diharapkan permintaan penerbangan akan naik.

"Jadi saham GIAA ini akan lebih prospektif di masa depan, investor perlu mencermati kebijakan strategis yang dilakukan manajemen Garuda," tandasnya.

Kalau manajemen Garuda Indonesia berhasil menekan rugi usaha ke depannya, maka tidak menutup kemungkinan saham pelat merah ini kembali dilirik oleh investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×