kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Membandingkan kinerja BBNI, BMRI dan BBCA kuartal III 2020, siapa yang terbaik?


Kamis, 29 Oktober 2020 / 15:30 WIB
Membandingkan kinerja BBNI, BMRI dan BBCA kuartal III 2020, siapa yang terbaik?


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Adi Wikanto

Melihat kondisi penurunan laba di sejumlah bank besar, Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma beranggapan kondisi tersebut sangat wajar. Sebab, dalam situasi pandemi tentunya kemampuan bank untuk menyalurkan kredit terus terhambat, ditambah operasional yang terbatas.

Baca Juga: Pendapatan premi unitlink turun, bisnis asuransi jiwa terkoreksi 9,3% per Agustus

Selain itu, risiko kredit yang terus naik memang memaksa bank untuk membuat biaya pencadangan (provisi) besar-besar agar dapat meredam laju NPL di kemudian hari. Tapi, untuk Bank BCA salah satu yang menjadi penopang terbaik laba adalah masih tingginya tingkat profitabilias perusahaan. 

Salah satunya bisa dilihat dari rasio net interest margin (NIM) BCA yang masih tinggi di angka 5,8%. Walau turun dari tahun sebelumnya 0,4%. Lalu hal kedua yang membuat BCA bisa meredam penurunan laba, tak lain dari biaya dana atau cost of fund (CoF) yang masih bisa dijaga rendah di posisi 1,47% di kuartal III 2020.

"Walau bank lain juga mengalami penurunan biaya dana, BCA sudah lebih rendah dan signifikan. Beban bunganya menjadi rendah seiring dengan tren penurunan bunga simpanan," kata Suria kepada Kontan.co.id, Selasa (27/10) malam. 

Hal itu juga tidak terlepas dari posisi rasio dana murah (CASA) BCA yang sangat tinggi sebesar 76,4% di September 2020. Apalagi dengan dominasi dari sisi tabungan yang praktis menurut Suria tidak memakan biaya bunga tinggi bagi BCA. 

Selanjutnya: Harga hemat di katalog promo Hari Hari Swalayan KJSM 29 Oktober

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×