kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Memasuki bulan November, saham-saham CPO punya peluang naik


Rabu, 03 November 2021 / 07:55 WIB
Memasuki bulan November, saham-saham CPO punya peluang naik


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau sepanjang bulan Oktober 2021. IHSG tercatat terkerek menjadi 6.591,35 atau naik 4,84% dibanding penutupan perdagangan akhir September 2021 yang berada di 6.286,94. 

Kenaikan IHSG sepanjang bulan Oktober memang cukup signifikan. Salah satu sebabnya, adanya aliran masuk dana asing ke instrumen saham. Apabila diakumulasikan net foreign buy mencapai Rp 13,17 triliun atau setara dengan Rp 627,15 miliar untuk rata-rata hariannya. 

Analis MNC Sekuritas Rifqi Ramadhan mencermati, mulai terkendalinya kasus harian Covid-19 diiringi penurunan level PPKM di berbagai wilayah mendorong membaiknya mobilitas masyarakat. Hal ini memberikan dampak yang baik terhadap outlook ekonomi nasional.

Baca Juga: Tutup di bawah 6.500, IHSG diprediksi lanjut melemah pada Rabu (3/11)

Akan tetapi, penguatan itu diprediksi tidak akan berlanjut pada bulan November 2021. Rifqi memperkirakan, IHSG bulan ini akan terkoreksi terbatas. Pergerakan IHSG diproyeksi akan berada di kisaran 6.460 hingga 6.650. Menurut dia, rata-rata IHSG di bulan November selama 10 tahun terakhir mengalami koreksi sebesar 0,45%.  

"Kami melihat ada tiga hal yang akan menjadi driver bagi pergerakan indeks seperti supply disruption, commodity boom, dan inflasi," kata Rifqi kepada Kontan.co.id, Selasa (2/11). 

Mempertimbangkan kondisi tersebut, pelaku pasar  bisa mencermati sektor yang diuntungkan dari adanya fenomena commodity boom salah satunya crude palm oil (CPO). Dia melihat ada beberapa katalis positif dari CPO seperti potensi kenaikan average selling price (ASP) atau harga jual rata-rata yang disebabkan oleh penurunan pasokan CPO di tengah meningkatnya permintaan dari China, India, dan Eropa. India juga telah menurunkan bea masuk CPO dari 10% menjadi 2,5%. 

Baca Juga: Harga minyak goreng melonjak, pemerintah berencana hentikan ekspor CPO

Adapun harga CPO hingga kuartal pertama 2022 berpotensi naik terangkat penurunan pasokan akibat curah hujan yang tinggi. Secara teknikal harga CPO berpotensi untuk menuju ke level RM 5.300 per metrik ton hingga akhir tahun ini. 

Melihat kondisi tersebut, Rifqi merekomendasikan saham AALI dengan target harga Rp 14.350 per saham, LSIP dengan target harga Rp 1.920 per saham, dan DSNG denga target harga Rp 960 per saham. 

Walau begitu, pelaku pasar tetap perlu berhati-hati dengan adanya gangguan pasokan yang dipicu oleh pembatasan produksi dari sejumlah komoditi dan produk lainnya selama masa pendemi dan pengetatan mobilitas masyarakat. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan masalah berupa keterbatasan pasokan di saat kondisi ekonomi mulai membaik dan kembali normal.

Baca Juga: Kenaikan harga CPO pengaruhi harga pangan, GAPMMI sebut suplai mamin aman

"Fenomena di atas bisa memicu adanya inflasi yang nilainya bisa di atas ambang batas yang ditetapkan bank sentral dan atau pemerintah," ujar dia.

Walau IHSG bulan ini diprediksi lesu, Rifqi melihat pergerakannya masih sejalan dengan proyeksi hingga akhir tahun 2021. Dia mengungkapkan, base case scenario IHSG berada di level 6.320, bullish di level 7.221, dan bearish di level 5.651. Adapun secara garis besar fokusnya cenderung ke level 6.800-7.000.

Baca Juga: Harga CPO melejit, analis sebut kondisi ini bentuk pemulihan ekonomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×