Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini melonjak lebih dari 1% ke level tertinggi lebih dari satu minggu terakhir, karena kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global akibat pandemi virus corona mendorong investor ke safe-haven logam.
Harga emas di pasar spot hari ini pukul 16.00 WIB naik 1,1% menjadi US$ 1.634,95 per ons troi, tertinggi sejak 26 Maret lalu. Sedang harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) melejit 1,2% ke posisi US$ 1.665,40.
"Dampak virus corona terhadap ekonomi global dan jumlah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya melalui pembuluh darah sistem keuangan terus mendukung harga emas," kata Analis OANDA Craig Erlam.
Baca Juga: Harga emas spot melonjak 0,64%, kekhawatiran corona dorong permintaan safe-haven
"Harga emas tampaknya memiliki potensi menuju US$ 1.700 per ons troi dan saya tidak akan terkejut melihatnya terdorong lebih tinggi," ujar dia kepada Reuters.
Pandemi Covid-19 telah menginfeksi lebih dari satu juta orang di dunia, menewaskan lebih dari 68.000 orang, dan mendorong negara-negara untuk memperpanjang penguncian untuk menghentikan penyebarannya sehingga melumpuhkan sebagian besar ekonomi global.
Dalam langkah terbaru atas pengendalian kerusakan dari virus corona, Jepang kemungkinan akan mengambil "semua langkah" yang mencakup kebijakan fiskal, moneter, dan pajak dalam paket stimulus yang akan mereka setujui pada Selasa (7/4), mengacu sebuah rancangan dokumen yang Reuters lihat.
Emas sangat sensitif terhadap suku bunga. Sebab, suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang non-yield bullion.
Baca Juga: Harga emas 24 karat Antam hari ini turun Rp 3.000, Senin 6 April 2020
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan mengumumkan keadaan darurat pandemi virus corona pada Selasa (7/4), menurut laporan surat kabar Yomiuri.
"Dari sudut pandang jangka panjang, emas masih akan tetap menjadi aset pilihan karena lingkungan suku bunga rendah dan perlambatan global yang disebabkan oleh virus corona akan mendukung reli yang berkepanjangan," kata Sugandha Sachdeva, Vice President Metals, Energy, and Currency Research Religare Broking Ltd, ke Reuters.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
