Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Di saat UNTR, BRMS, dan ANTM menikmati kenaikan laba bersih, hal sebaliknya justru dialami oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
MDKA mencatatkan kerugian tahun berjalan sebesar US$4,98 juta, berbanding terbalik dengan torehan pada kuartal pertama 2020, dimana MDKA mencetak laba sebesar US$ 14,97 juta. MDKA mencatatkan pendapatan senilai US$ 46,54 juta, menurun 55,15% dari pendapatan pada kuartal pertama 2020 yang mencapai US$ 103,78 juta.
Baca Juga: Kuartal I-2021, belanja modal UNTR di tambang Martabe capai sekitar US$ 7 juta
Penurunan kinerja MDKA salah satunya disebabkan oleh insiden pergeseran permukaan tanah di heap leach pad di tambang emas Tujuh Bukit pada September 2020 silam.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama menilai, pada tahun ini, volume produksi MDKA berpotensi menurun yang salah satunya disebabkan adanya insiden tersebut.
Namun, tahun ini Okie melihat kinerja MDKA masih dapat kembali menguat. Harga emas dunia dan meningkatnya permintaan tembaga seiring dengan pemulihan produktivitas industri dinilai dapat menjadi momentum bagi MDKA untuk kembali mencatatkan pertumbuhan tanpa mengulangi hedging seperti pada kuartal II dan III 2020.
“Kenaikan dari harga copper (tembaga) sejak awal tahun dinilai dapat mendorong kinerja MDKA pada tahun ini,” terang Okie.
Selanjutnya: Harga Emas Kembali Melaju, Simak Prediksinya ke Depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News