Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks IDX Energy saat ini masih menjadi jawara indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI). Per Rabu (2/11), indeks yang berisikan saham emiten pertambangan minyak dan gas (migas) serta batubara ini melesat 76,6%.
Capaian tersebut mengalahkan indeks sektoral lainnya, sebut saja sektor industrial yang naik 19,74% dan sektor transportasi logistik yang menguat 13,54% sepanjang tahun ini.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti mencermati, pendorong penguatan indeks ini berasal dari situasi domestik, yakni adanya permintaan yang tinggi terhadap komoditas seiring dengan adanya normalisasi mobilitas masyarakat.
“Lalu, penguatan harga acuan internasional seiring dengan situasi global saat ini yang mengalami krisis energi mendorong penguatan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) emiten,” terang Desy kepada Kontan.co.id, Kamis (3/11).
Baca Juga: Jadi Jawara di Bursa, IDX Energy Melesat 76% Sejak Awal Tahun 2022
Memang, sejumlah emiten batubara kelas kakap, sebut saja PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Harum Energy Tbk (HRUMhrum), PT Bayan Energy Tbk (BYAN) kompak mencetak pertumbuhan laba bersih hingga ratusan persen per kuartal ketiga 2022. Salah satu pendorong kinerja emiten-emiten ini adalah kenaikan ASP sepanjang Sembilan bulan pertama.
Ke depan, Desy lihat masih ada ruang bagi harga komoditas energi untuk mengalami kenaikan. Meskipun memang trennya akan terus menurun sejalan dengan ancaman resesi yang berpotensi menurunkan permintaan.
Namun, selama tensi geopolitik masih memanas, Pilarmas Investindo memperkirakan harga komoditas energi akan konsolidasi di level yang masih terbilang tinggi. “Sehingga, pergerakan sahamnya pun akan mengikuti,” sambung dia.
Saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), ADRO, dan PTBA menjadi rekomendasi di sektor ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
