Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PAM Mineral Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Jumatt (9/7). PAM Mineral menjadi perusahaan tercatat ke-26 sepanjang tahun ini.
Sebelumnya, emiten dengan kode saham NICL ini menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas sejumlah 2 miliar saham kepada publik, setara dengan 20,7% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga Rp 100 per saham.
Dari aksi korporasi ini, NICL menerima dana segar sebesar Rp 200 miliar. Dana hasil IPO ini akan difokuskan untuk pengembangan usaha.
Perusahaan yang yang bergerak di bidang pertambangan mineral nikel ini menunjuk PT Danatama Makmur Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi (underwriter).
Baca Juga: IPO PAM Mineral menargetkan dana segar Rp 200 miliar
Selama masa penawaran umum tanggal 2 – 5 Juli 2021, saham NICL mendapatkan minat yang cukup positif dari para investor dan seluruh saham yang ditawarkan dapat terserap dengan baik, bahkan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 48 kali.
Bersamaan dengan penawaran umum saham ini, NICL juga menerbitkan waran seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai pemanis bagi calon investor yang membeli saham dalam penawaran umum.
Setiap pemegang 10 saham baru berhak memperoleh 13 waran, dimana setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegang untuk membeli 1 saham baru yang dikeluarkan dalam portapel.
Waran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu selama 2 tahun. Dana hasil pelaksanaan warran Seri I akan digunakan untuk penambahan modal kerja.
”Langkah perusahaan masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO adalah bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola untuk menjadi lebih baik lagi,” terang Ruddy Tjanaka, Direktur Utama NICL, Jumat (9/7).
Baca Juga: Menteri ESDM mengubah formula harga minyak mentah Indonesia
Ruddy menyatakan optimistis dengan prospek bisnis pertambangan mineral nikel yang dijalankan NICL saat ini. Salah satu pendorongnya adalah permintaan yang semakin meningkat dari industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
Pada perdagangan perdana, saham NICL melesat 35% ke level Rp 135 dan mengalami auto rejection atas (ARA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News