Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan kemarin setelah menguat empat hari beruntun sebelumnya. Selasa (17/1), kurs rupiah spot melemah 0,80% ke Rp 15.165 per dolar AS. Kurs rupiah Jisdor pun melemah 0,9% ke Rp 15.154 per dolar AS.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pelemahan rupiah disebabkan oleh sentimen negatif perlambatan ekonomi China. Pertumbuhan ekonomi China mencapai 2,9% dari periode sebelumnya yang mencapai 3,9% secara tahunan.
Josua memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.100 per dolar AS-Rp 15.200 per dolar AS pada hari ini, Rabu (18/1).
Baca Juga: Inflasi Landai dan Rupiah Menguat, BI Berpeluang Tahan Suku Bunga Acuan di Awal 2023
Sejalan, Analis DFCX Futures Lukman Leong mengatakan, rupiah dan mata uang regional maupun Asia pada umumnya melemah akibat data pertumbuhan ekonomi China yang turun.
“DI luar perlambatan tahun 2020 akibat Covid-19, penurunan ini menjadi yang terendah sejak 1976,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Selasa (17/1). Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak mendatar dengan kecenderungan melemah terbatas.
Dengan absennya data ekonomi penting dari AS, investor pun mengalihkan fokus ke domestik. Selain itu, Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Kamis pekan ini.
Baca Juga: Rupiah Jisdor Melemah 0,89% ke Level Rp 15.154 Per Dolar AS, Selasa (17/1)
“Investor akan wait and see menantikan sikap dan pernyataan BI, terutama mengenai perlambatan ekonomi, rekor surplus perdagangan, dan cadangan devisa dalam konteks revisi Peraturan Pemerintah Devisa Hasil Ekspor (DHE),” kata Lukman.
Lukman memprediksi rupiah akan berada di kisaran Rp 15.100 per dolar AS-Rp 15.250 per dolar AS pada hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News