kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Menguat Akhir Pekan Lalu, Simak Proyeksi Pergerakan Rupiah, Senin (8/8)


Minggu, 07 Agustus 2022 / 11:35 WIB
Menguat Akhir Pekan Lalu, Simak Proyeksi Pergerakan Rupiah, Senin (8/8)
ILUSTRASI. Uang Rupiah. Pada perdagangan Jumat (5/8), kurs rupiah di pasar spot menguat 0,26% ke Rp 14.894 per dolar Amerika Serikat (AS).


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan Jumat (5/8), kurs rupiah di pasar spot menguat 0,26% ke Rp 14.894 per dolar Amerika Serikat (AS). Selama sepekan, rupiah tercatat melemah 0,40%. Di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia, rupiah menguat 0,16% ke Rp 14.904 per dolar AS pada Jumat (5/8).

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri memperkirakan rupiah akan cenderung bergerak menguat di kisaran Rp 14.850 - Rp 14.935 per dolar AS pada perdagangan pada Senin (8/8).

Reny melanjutkan, penguatan rupiah terdorong oleh fundamental ekonomi yang membaik. Lebih lanjut, ia bilang, pergerakan rupiah dipengaruhi kombinasi sentimen dari internal dan eksternal yang bervariasi.

Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Menguat 0,17% ke Rp 14.904Per Dolar AS Pada Jumat (5/8)

Pada akhir pekan lalu, BPS merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal 2 2022 sebesar 5,44% didukung oleh konsumsi yang tumbuh meningkat dan membaiknya kinerja ekspor. Berita baik juga datang dari laporan Bank Indonesia dengan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2022 yang tetap tinggi sebesar US$ 132,2 miliar.

Sentimen eksternal yang mempengaruhi pasar valas antara lain aksi investor yang masih merespons pernyataan hawkish dari petinggi The Fed. Kenaikan suku bunga Fed Funds Rate masih mungkin dilakukan pada FOMC mendatang dengan melihat kemungkinan inflasi AS yang masih berlanjut tinggi, meskipun harus menghadapi risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi.

"Sementara itu, volatilitas pasar juga meningkat karena adanya konflik geopolitik antara China, Taiwan, dan AS yang kembali memanas," ujarnya pada Kontan, Jumat (7/8).

Selain data ekonomi dari dalam negeri, pelaku pasar juga akan mengantisipasi rilis data sektor ketenagakerjaan AS sebagai salah satu faktor pertimbangan kebijakan yang dirilis Jumat (5/8) malam. Tingkat pengangguran AS diprediksi masih stabil sebesar 3,6% pada Juli 2022 dengan kemungkinan non-farm payrolls yang akan mengalami peningkatan.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Melemah 0,40% Dalam Sepekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×