kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Melantai di bursa, saham GTS Internasional (GTSI) turun 7% ke Rp 93 per saham


Rabu, 08 September 2021 / 10:06 WIB
Melantai di bursa, saham GTS Internasional (GTSI) turun 7% ke Rp 93 per saham


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT GTS Internasional Tbk (GTSI) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (8/9). Anak usaha PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) telah menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 2,4 miliar saham atau setara 15,7% saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Adapun harga yang ditetapkan sebesar Rp 100, dengan demikian dana segar yang diperoleh bisa mencapai Rp 240 miliar. Pada perdagangan hari pertamanya, saham GTSI melemah 7% ke harga Rp 93 per saham.

Direktur Utama GTSI Kemal Imam Santoso mengatakan selain memperoleh sumber dana dari pasar modal Indonesia, masuknya GTSI di pasar modal juga meningkatkan transparansi dan profesionalitas dalam melakukan tata kelola perusahaan menjadi perusahaan publik.

"Yang mana kami mampu mempersembahkan energi melalui LNG supply chain serta lebih accountable dalam pencapaian kinerja di masa mendatang," paparnya, Rabu (8/9).

Baca Juga: Perdana melantai di bursa, saham Surya Biru Murni (SBMA) mentok auto rejection atas

Setelah resmi menjadi perusahaan terbuka, perusahaan ini akan membangun Floating Storage Regasification Unit (FSRU) permanen untuk melayani kebutuhan listrik di area Sulawesi Utara.  Adapun kontrak selama 15 tahun itu sudah diperoleh sejak tahun 2019. Setidaknya, 64% atau setara US$ 19,2 juta yang akan perusahaan anggarkan untuk pembangunan FSRU itu. 

Dana itu akan diberikan kepada PT Anoa Sulawesi Regas (Anoa) dalam bentuk pinjaman dengan perkiraan suku bunga 7% per tahun dan tenor 8 tahun, serta grace period selama dua tahun. 

Selain dimanfaatkan untuk pembangunan FSRU, 20% dari dana IPO atau sekitar US$ 6 juta akan digunakan untuk modal kerja GTS Internasional, seperti operasional perusahaan yang meliputi antara lain cadangan docking, membangun war room sistem akuntansi dan keuangan, dan shipping monitoring online system.

Adapun 16% lainnya atau setara US$ 4,8 juta  digunakan untuk penyertaan modal kepada ANOA. Dengan penyertaan dana tersebut, diharapkan struktur permodalan dan modal kerja di ANOA semakin kuat. Sehingga, mampu memberikan kontribusi secara konsolidasi dan stabilitas pendapatan perseroan selama sekitar 15 tahun ke depan.

Selanjutnya: Ada empat emiten baru di BEI dalam sepekan, begini rekomendasi analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×