Reporter: Aris Nurjani | Editor: Handoyo .
Prospek Ke depannya
Jono melihat tahun 2022 HEAL memiliki prospek yang positif terutama karena kebutuhan fasilitas kesehatan yang memadai akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya populasi, terutama di luar pulau Jawa.
"Mengikuti panduan dari HEAL bahwa di 2022 pendapatan akan mencapai Rp 5 triliun. Sementara untuk EBITDA 2022 kami memproyeksikan dapat mencapai Rp 1.3 triliun dan laba bersih di Rp 568 miliar," kata Jono
Jono mengatakan sentimen yang dapat mendukung kinerja emiten HEAL yaitu meningkatnya kekhawatiran akan penyakit yang muncul baru-baru ini seperti hepatitis dan cacar monyet, yang dapat membuat masyarakat menjadi lebih peduli terhadap kesehatan.
Joshua menurunkan pendapatan sepanjang tahun 2022 per hari rawat inap dari Rp 3,3 juta menjadi Rp 2,7 juta, serta pendapatan sepanjang tahun 2022 dan laba bersih dari Rp 5,1 triliun/Rp 622 miliar menjadi Rp 4,9 triliun/Rp 534 miliar.
Joshua masih berharap laba bersih HEAL dapat tumbuh sebesar CAGR sepanjang tahun 2020-2023 sebesar 10,5%, didukung oleh pertumbuhan operasional non-COVID yang kuat.
Sedangkan menurut Jono sentimen yang dapat menghambat kinerja HEAL yaitu transisi pandemi ke endemi, dimana kekhawatiran akan Covid sudah mereda dan pendapatan covid yang tadinya memberikan kontribusi terrhadap rumah sakit menjadi turun drastis bahkan tidak ada lagi.
Jono mengatakan HEAL memiliki keunggulan seperti menyediakan layanan kesehatan dengan harga terjangkau dan menyediakan layanan BPJS.
"HEAL juga memiliki jaringan rumah sakit salah satu yang terbesar di Indonesia dengan lokasi yang juga tersebar di luar Pulau Jawa," ujar Jono.
Jono juga percaya investasi dan dukungan dari grup Astra baru-baru ini juga akan menjadi pendorong kinerja dan pertumbuhan HEAL ke depannya dari segala sisi.
Joshua merekomendasi untuk HEAL di Buy dengan TP Rp 1450. Sementara Jono merekomendasi Buy untuk HEAL dengan target price di 1550.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News