Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (Medco) ingin melakukan pembiayaan kembali (refinancing) atas utang yang akan jatuh tempo di tahun 2015 mendatang. Lany Djuwita Wong, Direktur Keuangan Medco menuturkan, perusahaan sejatinya mesti melunasi cicilan utang senilai US$ 343 juta di tahun depan.
Namun, emiten bersandi saham MEDC memilih untuk menempuh jalur refinancing ketimbang melunasi cicilan utang tersebut. Medco mengklaim sudah merefinancing US$ 50 juta di antaranya sehingga posisi utang jatuh tempo di tahun depan sekitar US$ 293 juta.
Medco akan kembali melakukan refinancing atas sisa utang yang akan jatuh tempo tahun depan. "Kami akan melakukan refinancing lagi sekitar separuh dari jumlah US$ 293 juta," kata Lany dalam paparan publik di Jakarta, Kamis (18/9).
Mengacu pada target itu, Medco setidaknya ingin melakukan refinancing lagi atas utang senilai US$ 146,5 juta. Sayangnya, Lany enggan menjelaskan lebih detail mengenai rencana refinancing utang tersebut.
Berdasarkan laporan keuangan Medco per 30 Juni 2014, perusahaan yang dikendalikan taipan Arifin Panigoro ini memiliki utang dari beberapa kreditur. Medco, misalnya, menanggung pinjaman senilai US$ 245 juta dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Medco juga memiliki dua fasilitas dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) masing-masing senilai US$ 105 juta dan Rp 1,4 triliun atau setara US$ 116,97 juta. Fasilitas lain yang dimiliki Medco adalah utang US$ 50,29 juta dari PT ICBC Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News